Upaya sosialisasi Gerakan Selamatkan Pangan untuk pencegahan food waste terus digencarkan oleh Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) dengan kolaborasi sinergi pentahelix, salah satunya dengan akademisi.
Akademisi diharapkan turut serta dalam upaya Gerakan Selamatkan Pangan untuk pencegahan food waste melalui penelitian atau kajian ilmiah yang dapat dijadikan bahan rekomendasi kebijakan bagi pemerintah terkait penanganan Food Loss and Waste (FLW).
Hal tersebut disampaikan Direktur Kewaspadaan Pangan dan Gizi Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA), Nita Yulianis pada Webinar “Kajian Problematika Sampah Makanan di Tengah Krisis Pangan Dunia Akibat Perubahan Iklim” yang diselenggarakan secara hybrid oleh Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia (SIL UI) pada Jumat (8/9/2023).
"Kami mengajak mengajak semua elemen masyarakat termasuk mahasiswa untuk menggencarkan sosialisasi terkait Gerakan Selamatkan Pangan untuk Pencegahan Food Waste, salah satunya melalui media sosial dalam rangka mewujudkan Zero Waste for End Hunger" jelas Nita.
Lebih lanjut Nita menyampaikan bahwa sesuai Kajian Bappenas (2021), trend food waste terus mengalami peningkatan, yang salah satunya disebabkan oleh perilaku Masyarakat yang boros pangan. Oleh karena itu perlu Upaya memberikan pemahaman dan kesadaran kepada Masyarakat luas tentang kondisi food waste dan penyebabnya, dengan harapan tumbuh kesadaran untuk mengubah perilaku yang tidak boros pangan.
Pada webinar tersebut, beberapa hal penting disampaikan oleh Nita seperti urgensi Gerakan Selamatkan Pangan, hirarki selamatkan pangan dan langkah nyata yang telah dilakukan Badan Pangan Nasional dalam upaya pencegahan food waste berkolaborasi dengan para pihak.
Sementara itu dalam sambutannya, Tri Edhi Budhi Soesilo, Direktur SIL UI menyampaikan agar hasil webinar ini dapat menjadi sebuah aksi nyata yang terus menerus digaungkan dan dilaksanakan. “Saya berharap agar selanjutnya untuk tidak hanya menyelesaikan persoalan dengan mengadakan seminar saja seperti hari ini, namun berwujud pada aksi nyata dari semua yang hadir,” ujar Edhi. Ditambahkan Edhi, generasi muda atau mahasiswa harus menjadi agen perubahan, yaitu mulai dari yang kecil, mulai dari diri sendiri dan mulai dari sekarang.
Kegiatan ini dihadiri oleh KLHK, Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi, FoodCycle Indonesia, Lingkar Temu Kabupaten Lestari, dan Nasi Peda Pelangi, NGO, civitas akademika dan media.