Penasihat DWP Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Neila Arief Prasetyo Adi memastikan bagaimana perempuan memiliki peran strategis dalam menjaga keberagaman konsumsi pangan yang bergizi dan berkelanjutan. Hal tersebut disampaikannya seusai mengikuti HUT Dharma Wanita Persatuan (DWP) dan Hari Ibu di Kantor Badan Pangan Nasional (NFA), pada Rabu (11/12/2024).
Dalam sambutannya, Neila Arief Prasetyo Adi, Penasihat DWP NFA, menjelaskan bahwa lomba tumpeng bukan sekadar lomba menghias, melainkan juga cerminan perjuangan perempuan Indonesia dalam mengangkat nilai-nilai kehidupan. “Tumpeng yang dihias dengan penuh perhatian terhadap komposisi menu mencerminkan semangat untuk menciptakan pola makan yang seimbang dan bergizi, sesuai dengan konsep B2SA (Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman),” ujar Neila.
“Hari ini kita mengadakan lomba menghias tumpeng yang diadakan dalam rangka HUT Dharma Wanita Persatuan (DWP) dan Hari Ibu. Hal ini tidak hanya menjadi ajang kreativitas, tetapi juga menjadi wujud nyata dari upaya mendukung penganekaragaman pangan demi tercapainya swasembada pangan di Indonesia. Serta tidak lupa saya mengapresiasi kekompakan hari ini untuk serempak memakai kebaya yang menjadi simbol nilai-nilai kehidupan dan karakter perempuan Indonesia yang lembut namun kuat.’’ tambahnya.
“Dalam konteks inspirasi keluarga, penganekaragaman pangan tidak hanya menunjukkan kekayaan budaya, tetapi juga mengedukasi pentingnya diversifikasi bahan pangan lokal yang dapat membantu mendukung ketahanan pangan nasional.’’ tandasnya.
Dalam lomba Tumpeng Berkebaya yang diselenggarakan dalam rangka HUT Dharma Wanita Persatuan (DWP) dan Hari Ibu, para peserta dinilai oleh tim juri yang terdiri dari para pakar kuliner dan guru kuliner berkompeten. Di antaranya adalah Mega Hadinata, Ketua Konsentrasi Keahlian Kuliner, yang memiliki pengalaman luas dalam dunia kuliner dan pendidikan gastronomi. Selain itu, ada Darma Evawati, Owner EVA Cake Cookies and Catering, yang terkenal dengan keahlian dalam membuat kue dan hidangan khas, serta Ririn Tri Buandini, seorang guru kursus online dan offline di bidang cake dan pastry, yang membawa pengalaman praktis dan pedagogis dalam dunia kuliner.
“Dengan keahlian dan pengalaman mereka, juri-juri ini memberikan penilaian yang objektif dan mendalam terhadap keindahan serta komposisi menu tumpeng yang menggambarkan nilai gizi yang seimbang dan keberagaman pangan Indonesia,’’ tutup Neila.
Dengan adanya lomba ini, diharapkan kesadaran kolektif untuk menjaga keberagaman konsumsi pangan sebagai bagian dari tanggung jawab bersama dalam mencapai swasembada pangan dan ketahanan pangan nasional yang berkelanjutan. Perempuan, sebagai agen perubahan, memiliki peran sentral dalam mewujudkan hal tersebut melalui pilihan makanan yang sehat dan berbasis pada potensi pangan lokal.
