Kamis, 19/09/2019 – Sekretaris Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian berikan apresiasi kepada Tim Upsus (Upaya Khusus Percepatan Swasembada Padi, Jagung, dan Kedelai) Provinsi Sulawesi Utara. Hal ini disampaikannya saat memberikan arahan dan sekaligus membuka acara Evaluasi Upsus PAJALE Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2019 yang diselenggarakan di Kota Depok, Jawa Barat. “Acara hari ini sengaja kita laksanakan di Jakarta dengan mengundang Bapak/Ibu sekalian untuk memberikan apresiasi kepada para ujung tombak pencatatan realisasi LTT padi, jagung, dan kedelai di wilayah Sulawesi Utara.”
Pada kesempatan ini, Kepala Pusat Ketersediaan dan Kerawanan Pangan BKP selaku penanggung jawab Upsus PAJALE Provinsi Sulawesi Utara memaparkan bahwa pada periode Oktober – Agustus tahun lalu dan tahun ini, capaian LTT (Luas Tambah Tanam) padi meningkat 12.244 Ha atau sebesar 6,3%. “Minahasa Utara, Bolaang Mongondow, dan Minahasa Tenggara merupakan penyumbang terbesar keberhasilan capaian LTT padi Sulawesi Utara. Sementara peningkatan terbesar ada di Kota Manado yaitu naik hingga tujuh ratus persen, sehingga hal ini perlu kita berikan apresiasi.”
Dalam acara tersebut Kepala Pusat Ketersediaan dan Kerawanan Pangan juga mengajak para peserta untuk berperan aktif dalam penurunan food loss and waste, dan mengurangi penggunaan plastik untuk menghindari sampah dan pencemaran lingkungan. “Salah satu upaya pencapaian swasembada pangan ialah dengan mengurangi food lost and waste, oleh sebab itu, harus kita kampanyekan secara bersama, khususnya di Sulawesi Utara.”
Selanjutnya kegiatan akan diteruskan dengan persiapan serta antisipasi terhadap musim kemarau sehingga pada saat turun hujan nanti, penanaman sudah siap dilakukan dengan baik. Sedangkan terkait dengan integrasi satu data, Kementerian Pertanian telah menggunakan aplikasi pemetaan dan verifikasi luas baku lahan yang terintegrasi dengan Badan Pertanahan Nasional, yang kemudian akan dikoordinasikan bersama Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, Badan Pusat Statistik, dan Pemerintah Kabupaten/Kota untuk dilakukan validasi data di lapangan.
Kegiatan ini dihadiri pula oleh Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Sulawesi Utara, Badan Pusat Statistik Sulawesi Utara, BPTP Sulawesi Utara, perwakilan Dinas Pertanian Kabupaten/Kota se-Sulawesi Utara, dan Badan Karantina Pertanian.
