Dalam upaya meningkatkan kapasitas UMKM pengolahan pangan lokal, pemantapan penganekaragaman pangan dan memperkuat ketahanan pangan nasional, Badan Pangan Nasional/ National Food Agency (NFA) terus perkuat sektor bisnis UMKM pangan khususnya industri pangan lokal, sekaligus sebagai salah satu upaya mendorong percepatan penganekaragaman konsumsi pangan.
"Pelaku pengolahan industri pangan lokal diharapkan mampu memberi dampak pada percepatan penganekaragaman konsumsi pangan, pertumbuhan ekonomi dan ketahanan pangan secara nasional," ungkap Direktur Penganekaragaman Konsumsi Pangan Badan Pangan Nasional, Rinna Syawal, dalam sambutannya sekaligus membuka kegiatan Pelatihan Peningkatan Kapasitas Pelaku Pengolahan Industri Pangan Lokal pada Selasa-Rabu, (24-25/10/2023), di Yogyakarta.
Rinna menambahkan, melalui kegiatan Pelatihan ini diharapkan dapat lebih memasifkan gerakan penganekaragaman pangan, dalam rangka mendukung pemantapan ketahanan pangan nasional. "Gerakan penganekaragaman pangan semakin efektif apabila didukung oleh ketersediaan aneka ragam bahan pangan melalui pengembangan industri usaha pangan lokal dan mengarahkan perilaku konsumen dalam mengonsumsi aneka ragam pangan di daerah melalui berbagai inovasi produk pangan," tambahnya.
Rinna meyakini jika pelaku industri olahan pangan lokal dengan dibekali pengetahuan dan teknologi yang didukung oleh pemerintah dan stakeholder terkait, kedepannya diharapkan mampu membawa aneka produk olahan pangan lokal lebih dikenal oleh masyarakat luas dan berdaya saing kuat di berbagai pasar. “Mendongkrak pemanfaatan olahan pangan lokal dengan cara melakukan pengolahan secara kreatif, akan menjadikan olahan pangan lokal menarik minat masyarakat serta dapat meningkatkan nilai jualnya," ungkap Rinna.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan D.I. Yogyakarta, Sugeng Purwanto, mengungkapkan bahwa produk olahan pangan lokal harus memiliki drajat dan nilai yang lebih tinggi di daerahnya sendiri, berperan sebagai sumber keragaman pangan dengan hasil kreativitas budaya dan kearifan lokal yang dapat meningkatkan ketersediaan beragam makanan.
"Sebagai UMKM Pangan Lokal, kita harus mampu berinovasi untuk menghasilkan produk yang bergengsi yang mampu bersaing di tengah gempuran berbagai macam produk makanan dari luar, senantiasa berinovasi mengikuti perkembangan dunia perkulineran," tutur Sugeng.
Pelatihan ini turut dihadiri Wakil Bupati Kabupaten Gunung Kidul, Kepala Dinas Perindustrian Koperasi UKM dan Tenaga Kerja Kabupaten Gunung Kidul, serta diikuti oleh 21 pelaku usaha industri pangan lokal dari daerah Yogyakarta dan Jawa Tengah.