Sebagai upaya memasifkan gerakan diversifikasi pangan khususnya pangan lokal, Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) melalui Direktorat Penganekaragaman Konsumsi Pangan turut memberikan dukungannya dalam Gelar Potensi Pertanian di Yogyakarta pada 12-14 Juni 2024.
“Harus ada usaha memperkaya daya tarik pangan lokal untuk mengantisipasi homogenisasi pola konsumsi masyarakat yang dikhawatirkan dapat mengancam ketahanan pangan. Penyelenggaraannya pun tidak dijalankan hanya secara terpusat, melainkan dengan kolaborasi bersama OPD pangan provinsi maupun kabupaten/kota.“ jelas Rinna Syawal selaku Direktur Penganekaragaman Konsumsi Pangan NFA ditemui di kantor NFA (12/6).
“Seperti yang kita lakukan hari ini di komplek Balai Kota Yogyakarta, akan dibagikan 1.000 box nasi sorgum kepada peserta Gelar Potensi Pertanian yang diawali dengan simbolisasi panen sorgum bersama Pj Wali Kota Yogyakarta, Sekretaris Daerah DIY dan jajaran pimpinan instansi Pemerintahan DIY dalam rangka penguatan promosi pangan lokal yang jamak di wilayah Yogyakarta.” tambahnya.
Rinna menlanjutkan, diantara upaya yang telah dijalankan NFA selain promosi, publikasi dan sosialisasi adalah juga melalui fasilitasi bantuan alat pengembangan UMKM pangan lokal serta penderasan edukasi tentang pemanfaatan dari hulu hingga hilir komoditas pangan lokal potensial di Indonesia. Salah satu yang menjadi referensi ialah sorgum yang digadang dapat menjadi sumber karbohidrat alternatif pengganti beras.
“Sorgum yang di masyarakat kita lebih dikenal sebagai Canthel ini pengembangan budidayanya sudah dimulai oleh para petani di Gunung Kidul. Diharapkan dengan adanya internalisasi diversifikasi pangan lokal yang dilakukan NFA bersama OPD pangan setempat, masyarakat tidak hanya akan mengenal sorgum sebagai suatu jenis pangan lokal tetapi juga mampu mengoptimalkan manfaatnya.” ucap John Hendra, Ketua Pokja Pangan Lokal Direktorat Penganekaragaman Konsumsi Pangan NFA yang turut hadir dalam Gelar Potensi Pertanian.
Sekretaris Daerah DIY, Beny Suharsono saat membacakan sambutan Gubernur DIY pun menyampaikan hal senada, “Lumbung Mataraman ini untuk menghidupkan kembali tradisi pertanian di Yogyakarta yaitu memanfaatkan lahan pekarangan rumah tangga untuk menyediakan kebutuhan pangan dengan prinsip kemandirian pangan, diversifikasi pangan berbasis sumber pangan lokal.” kata Benny.
Arief Prasetyo Adi selaku Ketua NFA dalam kesempatan terpisah pun menegaskan bahwa langkah intervensi yang dilakukan NFA adalah guna memastikan bahwa seluruh masyarakat dapat memanfaatkan sumber pangan lokal di sekitarnya secara lebih efektif serta memperkuat ketahanan dan kemandirian pangan nasional.
“Ini sejalan dengan arahan Bapak Presiden Joko Widodo terkait antisipasi ancaman krisis pangan, kita dorong peningkatan produksi komoditas pangan lokal sesuai dengan karakteristik daerahnya masing-masing.” ungkap Arief.
