Sejumlah tantangan dalam menghadapi situasi ketahanan pangan saat ini sebagai bagian dari ancaman krisis pangan global menjadi fokus perhatian penting pemerintah. Untuk itu Badan Pangan Nasional/ National Food Agency (NFA) bersama stakeholder terkait terus melakukan upaya strategis dalam pengendalian kerawanan pangan.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Deputi Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Nyoto Suwingnyo kepada Hanne Larsen, Minister Counsellor Kedubes Denmark, Selasa (6/6/2023). Dalam pertemuan tersebut membahas 3 agenda utama yang akan dilakukan yaitu menjalin kerjasama strategis antara Indonesia dan Denmark, kajian Food Loss & Waste (FLW) di Indonesia, Rencana kunjungan Meneri pertanian Denmark ke Indonesia.
“Kami siap bersama sama mengundang seluruh stakeholder pangan untuk mendengarkan apa yang sebenarnya menjadi urgency dari Food Loss & Waste (FLW), dan kami secara konsisten terus mengkampanyekan Stop Boros Pangan dan Gerakan Penyelamatan Pangan bersama para pegiat anti FLW seperti Foodbank of Indonesia (FOI), Foodcycle, Surplus, dan lainnya.” ungkapnya.
Di Indonesia sendiri, menurut kajian Bappenas FLW yang terjadi pada tahun 2000-2019 berkisar 23-48 juta ton per tahun, setara dengan 115–184 kilogram per kapita per tahun, yang berarti per orang menyumbang sekitar 1 (satu) hingga 2 (dua) kwintal sampah pangan per tahun. Hal ini juga berdampak pada kerugian ekonomi Rp213-551 triliun per tahun atau setara 4-5% Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Kontribusi FLW juga setara dengan 7,29% emisi Gas Rumah Kaca Indonesia.
Sesuai arahan Bapak Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna 20 Juni 2022, Indonesia harus mempersiapkan diri untuk menghadapi ancaman krisis pangan, krisis energi, dan krisis keuangan Untuk itu, perlu sinergi dan kolaborasi dengan seluruh stakeholders pangan.
#BadanPanganNasional #NationalFoodAgency #NFA #Pangan #PanganNasional #KetersediaanPangan #KeamananPangan #MakanEnak #MakanSehat #B2SA #Kolaborasi #Foodwaste #FLW