Perubahan iklim ekstrem dan situasi geopolitik di dunia yang tidak stabil menyebabkan melonjak nya harga sejumlah komoditas pangan, hal tersebut merupakan tantangan utama untuk mencapai ketahanan pangan dan gizi, saat ini dan di masa depan.
Hal tersebut diungkapkan oleh Sekretaris Utama Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA), Sarwo Edhy di depan peserta Forum Perangkat Daerah Bidang Ketahanan dan Peternakan tahun 2024 yang diselenggarakan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat di Cirebon, Kamis (22/2/2024).
“Menghadapi kondisi tersebut diperlukan upaya aktif untuk mengantisipasinya melalui kebijakan dan strategi mitigasi serta adaptasi, pertanian yang merupakan salah satu pendukung ketahanan pangan merupakan sektor yang mengalami dampak cukup serius” papar Sarwo
Sekretaris Utama NFA tersebut juga menyebutkan bahwa pada bilateral meeting antara NFA dengan Bappenas beberapa waktu lalu membahas rencana kerja tahun 2025, NFA diarahkan fokus terhadap pencapaian di Agenda Pembangunan 5 (AP 5) yaitu Ketahanan Sosial, Budaya, dan Ekologi. “Serta khusus untuk mewujudkan goal Indonesia Emas ke-16 (IE 16) dalam hal berketahanan energi, air, dan kemandirian pangan” papar nya
Hal tersebut sesuai dengan arahan Kepala NFA, Arief Prasetyo Adi yang menyebutkan bahwa kemandirian dan kedaulatan pangan merupakan salah satu landasan ketahanan pangan nasional, untuk mencapainya NFA akan terus mendukung upaya perwujudannya.
Mendukung RPJMN 2025-209, NFA telah menetapkan arah kebijakan dalam mendukung agenda pembangunan nasional antara lain penurunan stunting berupa penguatan one health, penyempurnaan bantuan sosial dan asuransi pertanian, peningkatan nilai tambah, modernisasi pertanian, berkelanjutan. Kemudian arah kebijakan mengenai penguatan logistik komoditas pangan dan pertanian, pengendalian inflasi pangan bergejolak, dan kemandirian pangan (ketersediaan, konsumsi, tata kelola pangan).
Forum Perangkat Daerah Bidang Ketahanan dan Peternakan tahun 2024 yang dilaksanakan selama 2 hari (22-23/2/2024) tersebut dihadiri oleh seluruh dinas yang menangani ketahanan pangan di seluruh Jawa Barat.