Perubahan iklim global yang memberikan ancaman penurunan produktivitas tanaman merupakan salah satu tantangan yang dihadapi dalam pemenuhan ketersediaan pangan yang terus meningkat seiring laju pertumbuhan penduduk.
“Perubahan pola hujan, peningkatan serangan hama dan kekeringan yang berkepanjangan memiliki pengaruh yang luas terhadap produktivitas pertanian. Yang mengakibatkan penurunan hasil hingga gagal panen dapat terjadi sehingga memiliki efek domino terhadap peningkatan harga pangan” ungkap Direktur Perumusan Standar Dan Mutu Pangan Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Yusra Egayanti saat menjadi narasumber pada Sarasehan Pertanian Berkelanjutan dan Adopsi Teknologi Modern di Jakarta, Rabu (31/7/2024).
Lebih lanjut Egayanti menerangkan, NFA merupakan pemerintah yang menangani bidang pangan sesuai Perpres 66/2021 dengan salah satu fungsinya mencakup ketersediaan pangan. “Badan Pangan Nasional terus berupaya menjamin pemenuhan ketersediaan pangan tersebut salah satunya dengan mendukung pemanfaatan bioteknologi” tandasnya.
Memperkuat ketahanan pangan guna menyediakan pangan bagi 270,2 juta, pemanfaatan teknologi rekayasa genetik pangan merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk mendapatkan jenis baru yang mampu menghasilkan produk pangan yang lebih unggul baik dari segi kualitas maupun produktivitas.
“Pemerintah akan memastikan bahwa produk rekayasa genetik (PRG) memenuhi persyaratan keamanan hayati, keamanan pangan, keamanan lingkungan, dan keamanan pakan sesuai peraturan yang berlaku, serta mempertimbangkan kaidah agama, etika, sosial budaya, dan estetika sebelum diedarkan” papar Direktur Perumusan Standar Dan Mutu Pangan NFA.
Sementara itu pada acara yang sama, Asisten Deputi Prasarana dan Sarana Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian Ismariny menyatakan pihaknya mendorong lebih banyak sinergi peningkatan ketahanan pangan nasional dilakukan di berbagai lini.
“Kemenko Ekonomi sudah mulai menggagas banyak program seperti supply peningkatan produksi, diversifikasi pangan, efisiensi distribusi pangan, penggunaan teknologi untuk meningkatkan produksi dan kualitas pangan, hingga penguatan stok pangan nasional. Fokus kami adalah membuat program yang manfaatnya bisa dirasakan oleh petani dan masyarakat” tutur Ismariny.
