Jakarta (4 Juli 2017), Acara Halal bi halal yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Hortikultura dan Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian dihadiri oleh Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman. Acara tersebut dihadiri oleh para pejabat Eselon II, III, IV dan Staf Lingkup Badan Ketahanan Pangan dan Ditjen Hortikultura. Turut juga hadir Staf Ahli Menteri Bidang Infrastruktur Pertanian (Ani Andayani), dan Staf Ahli Menteri Bidang Inovasi dan Teknologi Pertanian (Mat Syukur). Pada kesempatan itu, Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyampaikan terima kasih kepada semua yang terlibat dalam peningkatan produksi pangan hingga stabilnya harga pangan. Dengan sukses tersebut, Presiden Joko Widodo sendiri telah mengapresiasi keberhasilan itu. “Presiden mengapresiasi keberhasilan bidang pertanian, dan saya mewakili beliau menyampaikan apresiasinya kepada warga pertanian. Itu suatu penghormatan dalam sidang kabinet,” ujarnya dalam sambutannya di Kantor Ditjen Hortikultura, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Hingga Watimpres, dan juga anggota DPR, mengapresiasi kepada seluruh pegawai di Kementan yang telah bekerja keras. Ini prestasi yang terbaik dicapai selama tiga tahun ini, dan diakui oleh dunia. “Baru saja The Economist Intelligent Unit (EIU) merilis Indeks Keberlanjutan Pangan atau Food Sustainability Index (FSI) kita berada pada urutan 21 dunia, dari 113 negara. Bahkan pada indikator tertentu kita berada pada utrutan ke 16 dunia. Ini luar biasa. Kita masih ingat tahun 2016, Global Food Security Index (GFSI) kita, lompatannya berada pada tertinggi di dunia yaitu 2 poin 7, nomor 1 dunia. Ini ada tanda-tanda baik untuk Indonesia. Amerika Serikat saja masih di bawah kita. Mimpi kita adalah Indonesia masuk 10 besar, dan 2045, Indoensia menjadi lumbung pangan dunia,” papar Amran.
Namun demikian, diungkapkan juga oleh Menteri Pertanian Amran Sulaiman, kini masih ada salah satu produk hortikultura yang dalam tahap penggarapan untuk menuju swasembada yaitu bawang putih. Tetapi, ia sangat yakin dan optimis masalah bawang putih dapat segera diselesaikan dengan mudah dalam waktu singkat. “Kenapa, lahan untuk nanam bawang putih hanya membutuhkan 60.000 hektar. Jagung dan padi saja yang dijumlah menjadi 21 juta hektar dapat selesai di tangan kita semua,” kata amran dengan senyum. Untuk itu, ia mengajak agar semua pegawai sinergi. untuk bekerja keras agar mimpi kita tercapai, yakni Indonesia jadi lumbung pangan dunia,” ujarnya lagi. Sementara itu, Dirjen Hortikultura Spudnik Sujono Kamino dan juga selaku Plt. Kepala Badan Ketahanan Pangan menyampaikan apresiasinya atas kinerja tim di bawah pimpinannya, baik di Ditjen Hortikultura maupun di BKP yang telah berbuat dan melakukan yang terbaik menggenjot produksi produk hortikultura dan menstabilkan harga kebutuhan pangan. Dengan keberadaan Toko Tani Indonesia (TTI) yang tersebar di seluruh Nusantara, sangat membantu untuk menstabilkan harga bahan pangan pokok. Dengan adanya TTI, RPK (Rumah Pangan Kita) dari Bulog, dan juga PT Pertani, jika semua bergerak akan membuat tekanan permintaan ke pasar berkurang, tentu harga pun akan wajar,” ujarnya. Menanggapi hal tersebut, mantan Dirjen Hortikultura Dimyati merasa bangga dengan kondisi produksi dan harga pangan stabil saat ini. Itu membuatnya menyampaikan apresiasi. “Saya menghargai keberhasilan Pak Dirjen Hortikultura yang bisa menggenjot produksi dan berhasil menjaga harga produk-produk hortikultura stabil,” ungkapnya.
Pada akhir acara, dilakukan pemberian beasiswa kepada anak-anak karyawan-karyawati dari Ditjen Hortikultura dan juga dari BKP yang berprestasi di sekolah dan dilanjutkan dengan acara salam-salaman serta ramah tamah.