CILACAP — Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat kedaulatan pangan nasional melalui percepatan penganekaragaman konsumsi pangan berbasis sumber daya lokal. Hal ini diwujudkan dalam kunjungan kerja Deputi Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan NFA, Andriko Noto Susanto, ke pelaku UMKM olahan pangan lokal Mocafetela di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Rabu (7/5/2025).
Dalam kunjungan tersebut, Andriko menegaskan bahwa Indonesia memiliki kekayaan potensi pangan yang sangat besar dan beragam. Berdasarkan data, terdapat sedikitnya 77 jenis pangan sumber karbohidrat, 75 jenis pangan hewani, 26 jenis kacang-kacangan, 228 jenis sayuran, 389 jenis buah-buahan, serta 110 jenis rempah dan bumbu yang tersebar di seluruh nusantara.
"Kita patut berbangga atas kekayaan sumber pangan Nusantara. Terbitnya Perpres No. 81 Tahun 2024 menjadi bukti nyata perhatian pemerintah terhadap percepatan penganekaragaman konsumsi pangan berbasis potensi lokal. Tujuan kita adalah mewujudkan swasembada dan kedaulatan pangan di negeri sendiri,” ujar Andriko.
Menurutnya, kolaborasi antara pusat, daerah, dan pelaku usaha menjadi kunci dalam memberdayakan potensi lokal. Dalam hal ini, Kabupaten Cilacap menunjukkan keseriusan dengan menggulirkan program diversifikasi pangan berbasis singkong, khususnya produk modified cassava flour (mocaf).
"Kami berterima kasih atas dukungan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten dan Provinsi. Bantuan dari pemerintah pusat, provinsi, hingga dana desa bersinergi dengan semangat pelaku usaha. Ini contoh konkret kolaborasi untuk membangun sistem pangan lokal yang kuat. Semoga ke depan produk mocaf bisa berkembang menjadi industri dengan pasar yang lebih luas,” imbuhnya.
Sebagai bentuk dukungan konkret, NFA memberikan bantuan sarana dan prasarana produksi kepada Mocafetela, seperti mesin penepung, mesin perajang singkong, mesin cetak beras analog, mesin sealer vertikal, dan alat penunjang lainnya.
Hingga saat ini, produk Mocafetela ini telah merambah ke berbagai daerah di Indonesia diantaranya Cilacap, Yogyakarta, Salatiga, Solo, Demak, Sidoarjo, Malang, Bandung, Banten, Banjarnegara, dan Jakarta.
Owner Mocafetela, Sutarmo, menyambut baik dukungan tersebut dan mengungkapkan bahwa bantuan alat produksi sangat berdampak pada peningkatan kapasitas usaha.
"Setelah mendapat bantuan dari Bapanas, alhamdulillah kapasitas produksi kami meningkat dari 2-3 ton menjadi 8-10 ton. Ini juga membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar,” ujar Sutarmo.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Cilacap, Sigit Widianto, turut menyampaikan apresiasinya kepada NFA atas dukungan yang diberikan. Ia menekankan pentingnya pengembangan mocaf sebagai produk unggulan lokal yang membawa manfaat luas bagi masyarakat.
"Kami berharap tepung mocaf dapat semakin diminati dan menjadi alternatif pangan pokok yang sehat dan terjangkau. Ini akan berdampak langsung pada kesejahteraan petani singkong dan pelaku UMKM mocaf di Desa Karangreja dan sekitarnya,” ujar Sigit.
Kepala NFA, Arief Prasetyo Adi, menegaskan pentingnya penguatan pangan lokal sebagai pilar kedaulatan pangan nasional.
"Kami ingin membangun sistem pangan nasional yang berakar pada potensi lokal. Mocaf adalah contoh nyata bahwa pangan lokal bisa menjadi kekuatan ekonomi. NFA akan terus mendukung UMKM dan pelaku usaha agar bisa naik kelas, memperluas pasar, dan mendorong transformasi sistem pangan yang tangguh dan berkeadilan,” ujar Arief.
"Dengan kolaborasi dan komitmen bersama, pengembangan pangan lokal seperti mocaf diharapkan menjadi model sukses penguatan ekonomi masyarakat, penyediaan pangan alternatif, serta penggerak swasembada pangan Indonesia di masa depan," tutup Arief.
—————————————————
Siaran Pers
Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA)
164/R-NFA/V/2025
7 Mei 2025
Informasi lebih lanjut dapat menghubungi:
komunikasi@badanpangan.go.id
Telp : 087783220455
