Deputi Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Nyoto Suwignyo kunjungi komunitas pengelola air Tukad Bindu di Kota Denpasar, Bali (18/5/2022) membahas strategi tata kelola air sebagai kesiapsiagaan pangan dampak El Nino.
Nyoto mengatakan perlu kolaborasi dari semua pihak, antara pemerintah dan komunitas masyarakat dalam pengelolaan pangan berbasis pelestarian lingkungan hidup serta pemberdayaan masyarakat, khususnya dalam hal penggunaan air irigasi.
"Sesuai arahan Kepala Badan Pangan Nasional Bapak Arief Prasetyo Adi, antisipasi dan kesiapsiagaan dampak El Nino perlu disinergikan dan dikolaborasikan bersama seluruh elemen bangsa, termasuk komunitas pengelola air dan irigasi," ungkapnya.
Pada diskusi tersebut Pengurus Yayasan Tukad Bindu setuju dan akan mendukung rencana aksi kesiapsiagaan pangan dampak El Nino, khususnya pengelolaan aliran irigasi yang dibutuhkan untuk produksi padi dan pangan lainnya.
Sejarah pengelolaan lingkungan Tukad Bindu dibentuk tahun 2010 oleh Agung Nik dan Ida Bagus Suwantara, selanjutnya terbentuk Yayasan Tukad Bindu pada tahun 2017. Sungai Bindu dimanfaatkan untuk mengairi banyak lahan pertanian di sekitar Kota Denpasar.
Dalam perkembangannya, Komunitas Peduli Sungai se-Kota Denpasar dibentuk tahun 2021 pada masa Covid-19 yang diinspirasi ketokohan Gung Rai yang sudah mengkoordinir 4 banjar se-Kota Denpasar dan didukung oleh Walikota Denpasar serta mendapatkan dukungan dari Kementerian PUPR dan CSR Bank BPD Bali.
Hingga saat ini area kantor Sekretariat Yayasan seluas 4 ha dimanfaatkan untuk kegiatan edukasi serta penyelenggaraan even keagamaan dan sosial sehingga untuk mendukung operasional pengelolaan Tukad Bindu.