BLORA - Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) mengapresiasi Gerakan Pangan Murah (GPM) yang dilaksanakan oleh daerah dalam rangka menstabilkan pasokan dan harga pangan. Hal tersebut disampaikan Deputi Ketersediaan dan Stabilitas Pangan NFA I Gusti Ketut Astawa saat menghadiri GPM Serentak se-Provinsi Jawa Tengah, pada Kamis (8/8/2024) di Blora.
"Kami sampaikan apresiasi dan terima kasih Dinas Ketahanan Pangan Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Jawa Tengah, serta para stakeholder pangan yang berkontribusi dalam menyediakan pangan murah melalui kegiatan GPM ini. Terima kasih juga kepada BUMN Perum Bulog, ID Food, distributor, Gapoktan/Poktan, pedagang, pelaku usaha pangan lainnya, serta UMKM. Ini kolaborasi yang harus terus kita jalankan bersama untuk memastikan masyarakat mendapat bahan pangan yang terjangkau, dan pada akhirnya inflasi pangan terjaga," ujar Ketut.
Salah satu bentuk apresiasi pemerintah terhadap pelaksanaan GPM di daerah melalui gelaran Bapanas Award dalam rangka Hari Ulang Tahun NFA ke-3 pada Minggu (28/7/2024). Provinsi Jateng meraih Terbaik 2 pelaksanaan GPM tingkat Nasional tahun 2023. Kepala NFA Arief Prasetyo Adi dalam kesempatan tersebut mengungkapkan, sinergi dan kolaborasi menjadi faktor penting dalam keberhasilan pengendalian situasi pangan.
“Badan Pangan Nasional selalu bersama-sama seluruh stakeholder pangan untuk mencapai ketahanan pangan Indonesia yang lebih baik. Apalagi tahun 2045 Indonesia dicanangkan bisa jadi lumbung pangan dunia. Sesuai arahan Bapak Presiden Joko Widodo, tugas kita itu adalah menjaga harga di tingkat produsen sekaligus menjaga daya beli masyarakat serta kita harus menjaga tingkat inflasi di bawah pertumbuhan ekonomi,” ujar Arief.
Dalam sambutannya mewakili Pj Gubernur Jawa Tengah, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah Dyah Lukisari mengungkapkan, GPM Serentak di Provinsi Jawa Tengah dilakukan dalam rangka memperingati HUT Provinsi Jawa Tengah ke-79.
"Kegiatan gerakan pangan murah pada hari ini diikuti serentak oleh 29 kabupaten/Kota di Jawa Tengah, sedangkan 6 Kabupaten/Kota lainnya (Boyolali, Brebes, Klaten, Jepara, Batang dan Kota Pekalongan) akan dilaksanakan pada tanggal 09 sampai 11 Agustus 2024," ungkap Dyah.
Ditambahkannya, sepanjang tahun 2024, Provinsi Jawa Tengah telah melaksanakan GPM sebanyak 809 kali, baik yang dilaksanakan oleh pemerintah provinsi maupun oleh 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah.
Diketahui, Jawa Tengah menjadi salah satu provinsi yang tingkat inflasinya di bawah inflasi nasional. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi di Jawa Tengah pada bulan Juli 2024 tercatat sebesar 1,86% (year on year/yoy), turun dari 2,22% pada bulan Juni. Angka ini lebih rendah dibandingkan inflasi nasional pada bulan Juli yang mencapai 2,13% (yoy).
"Penurunan inflasi ini menunjukkan keberhasilan dalam mengendalikan harga komoditas yang menyumbang inflasi di Jawa Tengah, seperti beras yang menyumbang 0,6% dan gula pasir sebesar 0,09%." ujar Ketut.
——————————————————
*Siaran Pers*
*Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA)*
179/R-NFA/VIII/2024
8 Agustus 2024
Informasi lebih lanjut dapat menghubungi:
komunikasi@badanpangan.go.id
Telp : 087783220455