Direktur Kewaspadaan Pangan dan Gizi, Nita Yulianis mengapresiasi Kota Semarang sebagai kota pertama yang menginisiasi Gerakan Selamatkan Pangan untuk mencegah dan mengurangi food waste melalui Gerakan Sayang Pangan Kota Semarang (Garang Asem) dalam kunjungan kerja ke Dinas Ketahanan Pangan Kota Semarang (03/05/2023).

"Kami mengapresiasi upaya ini dan diharapkan dapat di ikuti Kabupaten kota lain di Indonesia agar Gerakan Selamatkan Pangan dapat lebih masif dan luas seperti arahan Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi", Ujar Nita.

Sementara itu Plt. Kepala Dinas Ketahanan  Pangan Kota Semarang, Bambang Pramusianto menyampaikan bahwa Pemda Kota Semarang sangat concern terhadap upaya untuk mencegah dan mengurangi food waste melalui gerakan ini dengan menggencarkan sosialisasi/edukasi kepada stakeholders terkait, baik pihak swasta, komunitas maupun masyarakat. 

Langkah kolaboratif juga telah dilakukan dengan Food Bank of Indonesia (FOI) dan dukungan dari Jamkrida berupa mobil box untuk menyalurkan pangan berlebih kepada yang membutuhkan.

“Jadilah Pahlawan Pangan dengan habiskan isi piringmu, stop buang pangan dan yuk berbagi pangan merupakan motto dari Garang Asem ini” jelas Bambang.

Bambang juga menyebutkan bahwa gerakan ini merupakan wujud pelaksanaan komitmen PAKTA MILAN/Milan Urban Food Policy Pact (MUFPP) nomor 1, yaitu mengembangkan sistem pangan berkelanjutan yang inklusif, tangguh, aman, dan beragam, yang menyediakan makanan sehat dan terjangkau bagi semua orang dalam kerangka kerja berbasis HAM, yang meminimalkan limbah dan melestarikan keanekaragaman hayati sambil beradaptasi dan mengurangi dampak dari perubahan iklim. Kota Semarang merupakan salah satu anggota PAKTA MILAN dengan total anggota 217 negara.

Gerakan Sayang Pangan Kota Semarang dilaunching oleh walikota semarang pada tanggal 16 april 2023. Garang asem adalah sebuah gerakan dari elemen masyarakat untuk mencegah terjadinya FLW baik pangan segar maupun olahan.