“Kita harus bangun ekosistem pangan yang benar, kemudian harga yang wajar, kemudian stok itu harus ada. Stok harus ada, pada saat teman-teman di pasar itu dengan modal yang terbatas, berarti harus ada BUMN yang pegang stok.”
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Badan Pangan Nasional/ National Food Security (NFA) dalam wawancara dengan Pemimpin Redaksi Majalah Pedagang Merdeka dari Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) di kantor NFA pada Rabu, 28 September 2022.
Sebagaimana diketahui, dalam rangka pembangunan ekosistem pangan nasional yang sehat dan kuat NFA terus membangun sinergi dan kolaborasi baik dengan kementerian/lembaga, akademisi, para pelaku usaha, komunitas, hingga asosiasi yang berkaitan dengan urusan pangan. Arief menyebut bahwa hal tentang ketahanan pangan merupakan urusan wajib dan menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat, oleh sebab itu pihaknya selalu melibatkan seluruh pihak demi terwujudnya kebijakan dan pengambilan keputusan yang tepat.
“Jadi tidak bisa dipotong-potong, ya mesti end to end. Kalau kita mau harga ayam dan telur itu baik, berarti mulai dari jagungnya, pakan ternaknya, DOCnya ini mesti diatur semua. Kecuali kalau kita mau liberal, kita lepas begitu semua harga pasar terserah semuanya tidak diatur, yang besar makan yang kecil nantinya. Jadi ini mesti ada balance,” ungkap Arief.
Dijelaskan lebih lanjut oleh Arief, bahwa NFA telah membangun Neraca Pangan Nasional yang dapat memantau dan memonitor perkiraan ketersediaan dan kebutuhan pangan sehingga dengan adanya ketercukupan produk di pasaran diharapkan harga dapat stabil baik di tingkat produsen, pedagang, maupun konsumen. Arief juga menjelaskan untuk kondisi saat ini akan ada keseimbangan baru untuk pangan, baik itu pasokan maupun harga hingga ekosistem pangan tersebut selesai dibangun mulai dari hulu hingga ke hilir.
“Saat ini terdapat beberapa faktor atau variable cost untuk produksi contohnya beras, kalau fertilizernya naik, biaya tanam naik, benih naik, biaya sewa lahan naik, transportasi naik, wajar bila harga beras menyesuaikan. Kita juga harus sampaikan kepada masyarakat bahwa akan ada kesetimbangan baru, tapi kalau naiknya tidak wajar, itu tugasnya kita semua membereskannya,” ujar Arief.
