Pemerintah terus berupaya menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan baik di sektor hulu maupun hilir. Di tengah kondisi musim kemarau 2024, harga beberapa komoditas pangan di tingkat produsen justru mengalami penurunan, antara lain bawang merah, jagung, dan ayam ras pedaging.
Untuk menjaga stabilitas harga di tingkat produsen, Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) bekerja sama dengan Perum Bulog dan PT Food Station Tjipinang Jaya melakukan penyerapan 10% dari surplus bawang merah petani untuk disimpan dan dijual kembali saat harganya lebih baik. Adapun sepanjang tahun 2024, telah dilakukan mobilisasi 43.667 kg bawang merah dari wilayah surplus ke wilayah defisit sebanyak 43.667 kg.
“Jadi upaya-upaya ini akan terus kita kerjakan dan mudah-mudahan harga bawang merah di tingkat produsen segera stabil melewati masa panen raya yang terjadi pada bulan Agustus sampai September ini,” terang Deputi Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan NFA Andriko Noto Susanto dalam Rakor Pengendalian Inflasi Daerah di Jakarta (26/2/1014).
Sementara itu untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga beras di tingkat konsumen bulan Agustus 2024, dilaksanakan aksi Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Beras sesuai harga HET/HAP. Adapun sepanjang tahun 2024, telah dilaksanakan SPHP Beras di berbagai kabupaten/kota dengan total penyaluran sebanyak 1.014.606 ton.
“Ini harapannya juga untuk wilayah-wilayah yang masih rendah realisasinya kalau memang masih dibutuhkan NTB, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Kalimantan Tengah, NTT, dan seterusnya yang realisasinya masih di bawah 60 persen agar segera dipercepat dalam rangka melakukan stabilisasi pasokan dan harga beras yang tadi masih menjadi penyebab naiknya harga di tingat konsumen,” tutup Andriko,
#Bapanas #Inflasi #Pangan