Dalam upaya penguatan ketahanan pangan daerah di Provinsi Sumatera Selatan, Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) bersama pemerintah Provinsi Sumatera Selatan menitikberatkan pada peningkatan pemahaman aparatur daerah terkait perbaikan Indeks Ketahanan Pangan (IKP).
“Berdasarkan perhitungan IKP Tahun 2022 sendiri, Sumatera Selatan berada pada urutan ke-25 nasional. Adapun kabupaten OKU memiliki skor tertinggi sebesar 81,01 atau peringkat 110 dari 416 Kabupaten. Sedangkan Kota Palembang skor IKP-nya sebesar 74,71 atau peringkat 54 dari 98 Kota.” ungkap Rachmad Firdaus, Direktur Pengendalian Kerawanan Pangan NFA, ditemui pada Bimbingan Teknis Indeks Ketahanan Pangan di Palembang (4/12).
Ia menegaskan perlunya optimalisasi penggunaan dana desa untuk mendukung ketahanan pangan melalui intervensi dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pangan ke desa-desa guna memastikan peruntukannya tepat sasaran.
“Perlu digarisbawahi bahwa IKP menjadi salah satu Indikator Perekonomian Daerah dalam penyusunan RPJPD/RPJMD, sehingga perlu ada dukungan regulasi dan kebijakan untuk tata kelola pangan serta rekomendasi upaya pengendalian daerah rentan rawan pangan.” sambung Rachmad.
Kepala DKPP Provinsi Sumatera Selatan, Ruzuan Effendi, yang juga hadir dalam pertemuan tersebut turut menyampaikan apresiasinya, “Kami berterima kasih kepada Badan Pangan Nasional dapat membantu Aparatur Daerah untuk mengevaluasi capaian ketahanan pangan dan gizi di Sumatera Selatan, diharapkan kedepannya peringkat IKP Provinsi dan Kabupaten/Kota bisa lebih kami perbaiki”.
Turut hadir Direrktur Fasilitasi Pemanfaatan Dana Desa (Kemendes PDTT), Kepala Bappeda Provinsi/Kabupaten/Kota, serta Kepala OPD Pangan tingkat Kabupaten/Kota se-Provinsi Sumatera Selatan.