Rendahnya jumlah stok di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) dan tingginya harga beras di Jakarta menjadi perhatian bersama pemerintah dan pelaku usaha perberasan. Menyikapi hal ini NFA menyiapkan beberapa langkah strategis guna mengatasi kondisi tersebut.
Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan NFA I Gusti Ketut Astawa dalam program Profit yang disiarkan oleh CNBC Indonesia pada Rabu (09/08/2023) menyebut, jumlah stok beras PIBC di awal Agustus 2023 justru lebih tinggi dari bulan-bulan sebelumnya. Ia menjelaskan, melalui program SPHP dan penyaluran bantuan pangan, stok beras kini tidak lagi terkonsentrasi di satu titik, melainkan tersebar di masyarakat.
“Sejak awal tahun 2023, stok beras PIBC memang selalu berada di bawah 30 ribu ton, kendati demikian stok beras ada dimana-mana, ada di pasar-pasar turunan dan masyarakat, termasuk bantuan pangan yang disalurkan langsung kepada masyarakat,” terang Ketut.
Pasalnya saat ini kondisi stok beras PIBC berada di angka 24.000 ton, lebih rendah 34,1% dari posisi Agustus 2022 yakni 35.000 ton. Kekhawatiran para pelaku usaha tingginya harga beras yang melebihi rata-rata nasional Rp 10.489/kg dapat mendorong kenaikan harga beras di sejumlah daerah. Harga beras medium di Jakarta tercatat naik sekitar Rp 700/kg, dari sebelumnya Rp 10.500/kg menjadi Rp 11.200/kg.
Dalam kesempatan yang sama Ketua DPD Perpadi DKI Jakarta Nellys Soekidi menyebut pemerintah perlu memperkuat stok beras Perum Bulog untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan, salah satunya melalui pengadaan dari luar negeri. Melalui penguatan buffer stock tersebut Nellys meyakini harga gabah dan beras menjelang akhir tahun dapat terjaga sesuai dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) dan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan.
“Buffer stock pemerintah harus segera ditambah, realisasi pengadaan Bulog harus segera dipercepat,” ujarnya.
Untuk itu NFA akan terus melakukan berbagai upaya menjaga ketersediaan stok dan pengendalian harga beras baik melalui penyaluran bantuan pangan beras, penguatan stok beras Perum Bulog, kolaborasi dengan PIBC, mendekatkan akses para pedagang dengan sentra produksi, hingga inovasi-inovasi lainnya.
