Kolaborasi berbagai stakeholder dalam mendukung ketahanan pangan sangat diperlukan dalam menjawab tantangan dan ancaman yang dialami sektor pertanian serta pangan sekarang ini, termasuk dalam penguatan logistik sehingga pangan dapat tersedia secara merata di seluruh wilayah Indonesia dengan kualitas baik dan harga yang terjangkau.
Hal tersebut disampaikan Direktur Distribusi dan Cadangan Pangan Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Rachmi Widiriani selaku keynote speaker dalam seminar sehari “Kolaborasi Menjaga Ketahanan Pangan Nasional” yang diadakan Dewan Pimpinan Pusat Perkumpulan Pelaku Logistik Indonesia (PPLI) di Bekasi Jawa Barat (9/10/2023).
Krisis pangan dunia akibat perubahan iklim serta tantangan perdagangan internasional yang bergejolak akibat perang dan pertumbuhan penduduk, dapat berdampak pada kondisi ketahanan pangan nasional. Dalam menghadapi ancaman serta tantangan tersebut, Pemerintah melalui NFA telah melaksanakan dukungan aksi dan kebijakan antara lain melalui penyediaan data pangan yang valid, penguatan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) dan Cadangan Pangan Pemerintah Daerah melalui penerbitan berbagai regulasi, Fasilitasi Distribusi Pangan (FDP) dari daerah surplus ke daerah defisit, jaminan keamanan dan mutu pangan, promosi penganekargaman pangan dan konsumsi makanan bergizi seimbang dan aman, serta melaksanakan penguatan perlindungan sosial melalui bantuan pangan dan Gerakan Pangan Murah (GPM).
"Semua hal tersebut tidak akan dapat terlaksana tanpa adanya koordinasi dan kolaborasi antar berbagai pihak baik antara pelaku produksi, pelaku distribusi logistik, pelaku usaha, kementerian/lembaga, maupun dengan Dinas di Daerah," ujar Rachmi.
Di kesempatan lain pada wawancara bersama radio Elshinta, Kepala NFA yang juga Plt Menteri Pertanian Arief Prasetyo Adi menyampaikan ancaman dan tantangan yang dialami saat ini merupakan kesempatan bagi bangsa Indonesia untuk dapat memperkuat kedaulatan pangannya dengan memproduksi sendiri sumber pangan di dalam negeri. Arief juga mengatakan bahwa untuk mewujudkan ketahanan pangan suatu bangsa tidak bisa dikerjakan oleh satu lembaga saja, melainkan perlu bersinergi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak.
Untuk itu pemerintah akan menghubungkan jaringan stakeholder pangan mulai dari hulu sampai ke hilir serta merencanakan pertanian yang berorientasi pasar dengan menyiapkan offtaker hasil pertanian sehingga produksi akan terus berkelanjutan guna menjamin ketersediaan pangan, selaras dengan arah kebijakan Presiden Joko Widodo.
Acara turut dihadiri oleh perwakilan Kemenko Perekonomian, Kemendes PDTT, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Pertanian, BKKBN, ID FOOD, KALOG, Supply Chain Indonesia, Sinar Mas Grup, Broiler X, Yayasan Pijar, Binus, ITL Trisakti, UNJ, serta Asosiasi Pendidikan dan Pelatihan Logistik Indonesia.
