Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) dan World Food Programme (WFP) telah melakukan Perjanjian Kemitraan tentang Pelaksanaan Kegiatan Berdasarkan Rencana Strategis Indonesia World Food Programme yang dilanjutkan dengan Courtesy Meeting antara Direktur WFP Jennifer Rosenzweig dan Kepala NFA Arief Prasetyo Adi beberapa waktu lalu.
Menindaklanjuti pertemuan tersebut, Kepala Biro Perencanaan, Kerjasama dan Humas Badan Pangan Nasional/National Food Agency Budi Waryanto di Kantor NFA menerima kunjungan dari World Food Programme (WFP) membahas tentang kegiatan rantai pasok pangan, Jum’at (5/4/2024).
Kepala Biro Perencanaan Kerjasama dan Humas NFA, Budi Waryanto mengungkapkan situasi geopolitik yang tidak stabil, perubahan iklim ekstrem, dan melonjaknya harga pangan merupakan tantangan untuk memenuhi ketahanan pangan.
“Kepala NFA dalam arahannya di berbagai kesempatan selalu menggaungkan agar merangkul seluruh stakeholder untuk menjaga keseimbangan yang baik dan wajar di semua lini rantai pasok, terutama pada komoditas pangan yang sifatnya bergejolak (volatile food),’’ papar Budi.
Budi Waryanto juga menjelaskan bahwa fokus pemerintah melalui Badan Pangan Nasional adalah menjaga kewajaran harga mulai hulu sampai hilir melalui rantai pasok komoditas pangan. “Badan Pangan Nasional berada di titik dalam upaya menjaga bagaimana pasokan terkait dengan bahan pokok ini bisa terjaga dengan baik dan bagaimana mengendalikan harganya serta menjaga stabilisasinya” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut Head of Food and Nutrition Security and Resilience WFP Katarina Kohutova menyampaikan bahwa guna meningkatkan efisiensi, keberlanjutan, dan ketangguhan dalam memastikan pasokan pangan yang sehat, bergizi, dan seimbang, diperlukan rantai pasok yang mampu beradaptasi secara signifikan.
Turut hadir pada kesempatan tersebut tim dari WFP Indonesia serta perwakilan lingkup NFA seperti Direktorat Ketersediaan Pangan, Direktorat Distribusi dan Cadangan Pangan, Direktorat Pengendalian Kerawanan Pangan, Direktorat Kewaspadaan Pangan dan Gizi, serta Direktorat Penganekaragaman Konsumsi Pangan.