Kolaborasi lintas sektor, termasuk melibatkan sektor akademik, menjadi kunci untuk mewujudkan ketahanan pangan di Indonesia. Hal ini mengemuka dalam Seminar Nasional Ketahanan Pangan yang diselenggarakan oleh Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman (UnSoed) dalam rangka Musyawarah Nasional Alumni Pertanian sebagai rangkaian Dies Natalis Faperta UnSoed ke-61 di Purwokerto, Jawa Tengah, pada Sabtu (4/11/23).
Dalam sambutannya, Dekan Faperta UnSoed, Sakhidin, mengatakan bahwa perguruan tinggi memiliki peran penting dalam pembangunan pangan. "Perguruan tinggi dapat berperan dalam menghasilkan sumber daya manusia yang unggul di bidang pertanian, mengembangkan inovasi teknologi pertanian, dan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya ketahanan pangan," ujar Sakhidin.
Pentingnya kolaborasi pentahelix juga ditekankan oleh Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA), Arief Prasetyo Adi, dalam sambutannya yang disampaikan melalui relay video. "Kolaborasi pentahelix yang melibatkan sektor akademik, dunia usaha, masyarakat, pemerintah, dan media diperlukan untuk menciptakan ekosistem pertanian yang baik dalam mencapai ketahanan pangan," ujar Arief.
Dalam seminar tersebut, Deputi Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan NFA, Andriko Noto Susanto, menjelaskan bahwa ketahanan pangan nasional mencakup tiga pilar, yaitu ketersediaan, keterjangkauan, dan pemanfaatan. "Pembangunan ketahanan pangan nasional dilakukan dengan spirit kemandirian dan kedaulatan pangan," ujar Andriko.
“Untuk mewujudkan tujuan tersebut, Badan Pangan Nasional yang dibentuk berdasarkan Perpres 66/2021 melaksanakan Program Peningkatan Ketersediaan, Akses dan Konsumsi Pangan Berkualitas yang dioperasionalisasi melalui berbagai kegiatan oleh 3 kedeputiannya”, lanjut Andriko.
Dalam sesi diskusi, dibahas mengenai tantangan terbaru terkait ketahanan pangan seperti perubahan iklim dan konflik global, upaya yang dapat dilakukan untuk mewujudkan penganekaragaman konsumsi pangan, serta kesejahteraan dan pendanaan di sektor pertanian.
Seminar Nasional Ketahanan Pangan ini dihadiri oleh ratusan peserta dari berbagai kalangan, termasuk akademisi, praktisi, dan mahasiswa. Acara ini diharapkan dapat menjadi sarana untuk meningkatkan pemahaman dan sinergi dalam mewujudkan ketahanan pangan di Indonesia.
