BADAN PANGAN NASIONAL
NFA Dorong Pemanfaatan Teknologi dalam Mengorkestrasi Konektivitas Pangan

KUPANG - Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi mengatakan karakteristik Indonesia yang terdiri dari kepulauan membutuhkan konektivitas pangan yang kuat dan stabil. Terlebih lagi di tengah ancaman kekeringan akibat El Nino yang harus dihadapi. Salah satu upaya mengatasinya dengan mengoptimalkan penggunaan teknologi yang memungkinkan efektifitas dan efisiensi hasil produk pangan. 


"Jadi sinergi pentahelix itu sangat penting untuk kita buat dalam upaya membangun konektivitas pangan yang kuat. Seperti hari ini kita panen jagung bersama, merupakan buah sinergi dari berbagai unsur," ujar Arief saat melakukan panen jagung hibrida bersama di lahan Landasan Udara (Lanud) El Tari, Kupang, Jumat (11/03/2023). 


Arief mengapresiasi panen yang dihasilkan dari pertanian jagung tersebut. Ia berharap produksi jagung dapat memasok kebutuhan pangan maupun pakan. "Jadi selain untuk memenuhi kebutuhan di wilayah NTT tentunya hal ini juga dapat memenuhi kebutuhan pakan untuk peternak di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Dan kita akan koneksikan dengan Kementerian Perhubungan melalui tol laut sehingga distribusi pakan jagung dapat terpenuhi secara lancar," ujar Arief. 


"Kalau jagung pasti dibutuhkan oleh teman-teman peternak di daerah sentra ternak di Jawa. Kalau bisa kita alokasikan di sini, dari timur produksi kemudian dibawa ke barat," tambahnya. 


Arief juga mendorong terciptanya ekosistem pangan yang terintegrasi dengan memanfaatkan seluruh potensi pangan yang ada. "Jagung ini dari daun, batang, hingga tongkol itu bisa dimanfaatkan seluruhnya. Jadi semua produk turunan dari jagung dan sorgum bisa dijual. Ini diintegrasikan dengan pengelolaan berbasis koperasi atau kelompok sehingga terbangun ekosistem pangan yang menguntungkan semua pihak," ungkap Arief. 


Arief mengatakan, NFA sebagai lembaga pemerintah yang berfokus pada sektor pangan memiliki peran strategis membangun konektivitas hulu hilir dengan mengoptimalkan fungsi BUMN Pangan. Hal ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo di mana untuk menjaga ketersediaan dan stabilitas pangan, BUMN di bidang pangan harus menjadi pembeli siaga (offtaker) hasil pertanian. 


"Jadi dengan ini hilirisasi juga dapat berjalan dengan baik, karena produk pangan tersebut terserap pasar. Peran Bulog dan Holding Pangan ID FOOD menjadi penting karena BUMN di bidang pangan ini tentunya mampu melihat dinamika distribusi pangan dalam kerangka bisnis. Karena itu, perlu dukungan juga dari Kementerian Perhubungan melalui tol laut sehingga distribusi pangan tersebut pada akhirnya memberi kewajaran harga di tingkat petani, pedagang, maupun masyarakat seperti yang diarahkan oleh Bapak Presiden," paparnya. 


Dalam kesempatan yang sama, Danlanud El Tari Marsma TNI Aldrin Petrus Mongan mengatakan adanya panen jagung  hibrida ini merupakan bukti nyata komitmen pihaknya terhadap ketahanan pangan melalui pendekatan pengolahan lahan kering berbasis inovasi dan teknologi smart farming dengan sistem irigasi tetes dan sensor untuk mekanisasi. 


Adapun lahan jagung yang dipanen dalam kesempatan tersebut merupakan lahan milik TNI AL yang difokuskan pada pertanaman jagung dan sorgum untuk ketahanan pangan. Dengan luasan mencapai 48 hektar, potensi produksi yang dihasilkan cukup menjanjikan dalam memenuhi kebutuhan pasar di wilayah NTT maupun pasokan pakan ke wilayah lain seperti ke sentra peternakan ayam di Jawa Timur dan Jawa Tengah.


Data prognosa neraca pangan nasional menunjukkan neraca jagung masih dalam kondisi yang surplus. Perkiraan produksi jagung dalam negeri sepanjang 2023 mencapai 17,9 juta ton. Stok awal 2023 sebesar 3,2 juta ton. Sementara kebutuhan jagung sepanjang tahun diperkirakan sebanyak 16,7 juta ton. 


NFA berkomitmen sumber pemenuhan jagung untuk pakan ternak serta Cadangan Jagung Pemerintah (CJP) senantiasa memprioritaskan produksi dalam negeri. Untuk itu, Arief meminta sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Bulog berupa Corn Dryer Center (CDC) agar dioptimalkan untuk menyerap hasil produksi petani sehingga CJP dapat terisi untuk menjaga stabilitas jagung di pasaran. 


 _________________


*Siaran Pers*

*Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA)*

174/R-NFA/VIII/2023

11 Agustus 2023

Informasi lebih lanjut dapat menghubungi:

komunikasi@badanpangan.go.id


Telp : 087783220455

BADAN PANGAN NASIONAL  
Sejak 25/01/2023
Kantor
Jalan Harsono RM No.3, Ragunan, Ps. Minggu, Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12550
(021) 7807377
nfa_official@badanpangan.go.id
Media Sosial
Tautan Terkait
Kementerian Pertanian
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Kementerian Kesehatan
Kementerian Perdagangan
Kementerian Komunikasi dan Informatika
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika
Badan Pusat Statistik
Badan Informasi Geospasial
Perum BULOG
ID FOOD
Copyright © 2024 Badan Pangan Nasional. All Rights Reserved.