Neraca Pangan merupakan salah satu instrumen yang berisi informasi mengenai ketersediaan pangan dan kebutuhan pangan untuk mengetahui kondisi ketersediaan pangan dan kebutuhan pangan bagi masyarakat antarwaktudan antarwilayah secara berkelanjutan.

Direktur Ketersediaan Pangan NFA Indra Wijayanto dalam Forum Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Bank Indonesia Tahun 2024 di Hotel Royal Ambarukmo Yogyakarta Kamis (29/8/2024) mengatakan dalam penyusunan Proyeksi Neraca Pangan wilayah masih ditemukan adanya kendala mendapatkan data perdagangan antar wilayah, sehingga data yang ada di daerah belum bisa menggambarkan neraca pangan di wilayahnya secara utuh. Untuk itu Indra mendorong para stakeholders terkait untuk bisa meningkatkan kualitas datanya. 

“Dalam penyusunan Proyeksi Neraca Pangan harus menggunakan data realistis, untuk itu perlu adanya dukungan dari BI seperti yang sudah dilakukan BI Provinsi Malut yang bekerjasama dengan FEB UGM dengan melakukan kajian penyusunan neraca pangan di Provinsi Malut. Harapannya hal ini juga dapat diterapkan dengan BI yang ada di daerah lain untuk bekerjasama mendukung penguatan data neraca pangan,” ujar Indra.

Pertemuan yang dilaksanakan dalam rangka pengelolaan data produksi, pasokan, dan neraca pangan di daerah ini merupakan salah satu indikator pemantauan ketersediaan pangan daerah yang nantinya akan digunakan sebagai bahan evaluasi perkembangan inflasi volatile food. Sehingga diharapkan pada pertemuan ini dapat meningkatkan kualitas PIHPS dan perumusan kebijakan terkait komoditas pangan di daerah. 

“Penyusunan Proyeksi Neraca Pangan diperlukan sebagai bahan perumusan kebijakan di bidang pangan dan early warning system terhadap terjadinya gangguan pasokan dan gejolak harga pangan. Proyeksi neraca pangan disusun pada tingkat nasional dan wilayah sesuai Perbadan Nomor 22 Tahun 2023 tentang Tata Cara Penyusunan Proyeksi Neraca Pangan,” pungkas Indra.

#SinergitasPangan #KetersediaanPangan #DirektoratKetersediaanPangan