Sebagai rencana penurunan daerah rentan rawan pangan 1% per tahun (atau 7 kab/kota) yang ditargetkan pada saat launching FSVA dan PPH Nasional pada 28 Feb 2023 yang lalu. Direktur Direktur Pengendalian Kerawanan Pangan Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Rachmad Firdaus menghadiri rapat koordinasi dan supervisi pengendalian kerawanan pangan di Provinsi Kep. Bangka Belitung, Jumat (5/5/2023).

Pengendalian kerawanan pangan yang diatur melalui Permendagri No. 18 tahun 2020 merupakan instrumen FSVA sebagai salah satu indikator kinerja kunci untuk Evaluasi Kinerja Pembangunan Pangan Daerah hal tersebut diingatkan oleh Direktur Pengendalian Kerawanan Pangan.

“Permendagri 18 tahun 2020 menyebutkan bahwa pengendalian kerawaranan pangan yang merupakan instrumen FSVA merupakan salah satu indikator kinerja kunci di dalam melakukan evaluasi kinerja pembangunan pangan daerah”, sebut Rachmad.

Pada kesempatan tersebut Rachmad juga mensosialisasikan Perbadan No 10 Tahun 2022 tentang Tata Cara Penyusunan Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan sekaligus meminta OPD pangan untuk mempersiapkan dukungan administrasi/teknis anggaran dekon NFA di daerah agar dapat lebih efektif.

NFA akan memberikan dukungan melalui supervisi dan pendampingan dalam penyusunan regulasi dan intervensi pengendalian kerawanan pangan di daerah.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kep. Bangka Belitung pada saat membuka kegiatan tersebut mengatakan bahwa Indeks Ketahanan Pangan (IKP) Babel mengalami penurunan dari dari 73,22 pada tahun 2021 menjadi sebesar 71,71 di tahun 2022. Kondisi ini dipengaruhi oleh menurunnya Indeks Ketersediaan dan Pemanfaatan Pangan.

Hadir pada rapat tersebut Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kab Bangka Tengah, Kepala Bappeda Kab Bangka Tengah, dan Tim FSVA Provinsi Babel (unsur Bappeda, BPS, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial & PMD, dan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan).