Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) melalui Direktorat Perumusan Standar Keamanan dan Mutu Pangan hadir sebagai narasumber dalam acara Sosialisasi Produk Rekayasa Genetik dan Rapat Kerja Komisi Keamanan Hayati (KKH) Produk Rekayasa Genetik (PRG) yang diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada Rabu, (15/11/2023) di IPB International Convention Center (IICC) Bogor.
Direktorat Perumusan Standar Keamanan dan Mutu Pangan NFA Yusra Egayanti, menyampaikan pemanfaatan bioteknologi modern dengan hasil berupa PRG merupakan salah satu upaya untuk mengoptimalkan status ketahanan pangan nasional melalui penganekaragaman hayati. "Penggunaan bioteknologi ini dapat menghasilkan produk-produk yang berkualitas dalam industri pangan, seperti pangan PRG dan benih PRG," jelas Yusra saat memaparkan materi tentang Peran Pangan PRG dalam Meningkatkan Ketahanan Pangan.
Dalam kesempatan tersebut, Yusra menambahkan bahwa penggunaan teknologi ini mungkin dapat menimbulkan resiko terhadap lingkungan, keanekaragaman hayati, dan kesehatan manusia, sehingga perlu diminimalkan melalui pendekatan kehati-hatian (precautionary approach). Oleh karena itu, pemanfaatan serta penggunaan teknologi yang dapat memberikan manfaat luas terhadap ketersediaan pangan ini perlu disosialisasikan oleh lembaga yang memiliki andil besar dalam ketahanan pangan.
“Dibutuhkan kolaborasi semua pihak baik Kementerian/Lembaga terkait, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan pihak swasta untuk pengembangan pemanfaatan teknologi rekayasa genetik untuk meningkatkan cadangan pangan,” jelas Yusra saat memaparkan materi tentang Peran Pangan PRG dalam Meningkatkan Ketahanan Pangan.
Pemanfaatan PRG di Indonesia tidak bisa lepas dari keberadaan KKH PRG. Sekretariat KKH PRG berkudukan di Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati Spesies dan Genetik. Dalam melaksanakan tugasnya, KKH PRG akan menugaskan TTKH untuk melakukan kajian keamanan lingkungan, pakan, dan pangan. Hal tersebut membuktikan bahwa dalam pengembangan penggunaan teknologi ini, Pemerintah selalu hadir untuk memastikan bahwa pendekatan kehati-hatian akan selalu ditegakkan.
Deputi Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan NFA Andriko Noto Susanto, menuturkan selaku lembaga yang diamanahkan untuk mewujudkan ketahanan pangan Indonensia, NFA mendukung pemanfaatan teknologi rekayasa genetik untuk mendapatkan bibit tanaman pangan unggul yang mampu menjawab tantangan dalam mewujudkan ketahanan pangan. “Badan Pangan Nasional siap untuk mengkoordinasikan BUMN Pangan dalam mendukung pengembangan teknologi rekayasa genetik bagi ketahanan pangan," tutur Yusra.
Hal tersebut sejalan dengan arahan Kepala NFA Arief Prasetyo Adi, bahwa Badan Pangan Nasional selalu berkolaborasi dan bersinergi secara pentahelix dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, untuk mewujudkan Pangan Kuat Indonesia Berdaulat.