Badan Pangan Nasional/ National Food Agency (NFA) bersama Kemenko Perekonomian terus mendorong terwujudnya sinergi hulu-hilir ekosistem pangan nasional yang tangguh dan berkelanjutan melalui pengembangan sistem kemitraan Closed Loop. Kolaborasi dan kerja sama dengan stakeholder terkait menjadi penting agar ekosistem closed loop dapat berjalan optimal.

Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan NFA Maino Dwi Hartono berharap melalui skema Closed Loop System berbasis kemitraan, dapat memberikan jaminan kesesuaian kualitas dan kuantitas produksi dengan permintaan pasar melalui pendampingan di sektor hulu-hilir. 

"Closed Loop System akan memberikan jaminan pendapatan bagi petani maupun peternak serta jaminan pasokan dan harga bagi konsumen, yang dapat berdampak terhadap stabilitas pasokan dan harga pangan." ujarnya di saat menghadiri Rakor dan Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) Pengembangan Kemitraan Closed Loop Agribisnis Hortikultura Provinsi Jawa Timur di Pasar Induk Sidotopo, Surabaya (16/05/2023). 

Dalam kesempatan berbeda, Kepala NFA Arief Prasetyo Adi mendukung pentingnya pembentukan Pasar Induk di setiap wilayah atau region. Pasar Induk merupakan salah satu instrumen penting dalam upaya Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) karena akan menjadi barometer pasokan dan harga di suatu regional dan sekaligus sebagai Food Hub. 

"Pengembangan Pasar Induk Sidotopo di Surabaya diharapkan dapat menjadi contoh bagi wilayah lain dan ke depan dapat dibangun regional Food Hub di wilayah lainnya." sambung Maino. 

Pemerintah berkerja sama dengan Pemkot Surabaya dan PT Paskomnas mendorong terbentuknya pasar induk berjaringan nasional yang mempunyai fungsi utama sebagai pusat distribusi pangan regional melalui kemitraan closed loop. Kemitraan Closed Loop Agribisnis Hortikultura merupakan skema kerja sama agribisnis dari hulu hingga hilir yang melibatkan kolaborasi multistakeholders yang meliputi Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, BUMN, Perusahaan Swasta, serta pelaku produksi pangan sehingga tercipta rantai pasok pangan yang efektif dan efisien untuk menjamin ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga.

Kegiatan Rakor dan Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) Pengembangan Kemitraan Closed Loop Agribisnis Hortikultura Provinsi Jawa Timur diselenggarakan oleh Kemenko Perekonomian di Pasar Induk Sidotopo Surabaya pada Senin, 15 Mei 2023. Rakor bertujuan untuk menyamakan persepsi sekaligus penandatanganan PKS untuk penguatan mekanisme pemenuhan pasokan bahan pangan kebutuhan pasar di wilayah Jawa Timur dan Bali melalui Kemitraan Closed Loop. PKS dilakukan antara PT. Paskomnas dengan Pondok Pesantren Fathul Ulum Jombang, UD Jalu Mahatma, dan KTNA Sejahtera Jember.

Walikota Surabaya Eri Cahyadi yang juga hadir berharap ketersediaan bahan pangan di Pasar Induk Sidotopo Surabaya (PISS) tidak hanya produk hortikultura, namun 9 atau 11 bahan pokok sebagaimana amanah Perpres 125/2022 dapat tersedia di PISS. Pasar tradisional di Kota Surabaya diharapkan dapat mengambil dan membeli bahan pangan dari PISS, sehingga harga mudah dikontrol dan inflasi pangan lebih mudah dikendalikan. 

Untuk mendukung terwujudnya pasar induk tersebut, NFA akan berkoordinasi dengan stakeholder pangan seperti BUMN Pangan (Perum BULOG dan ID FOOD), BUMD, distributor, petani, peternak, Gapoktan, asosiasi dan pelaku usaha pangan lainnya untuk pasokan dan ketersediaan bahan pangan di PISS.

Kegiatan dihadiri Walikota Surabaya, Asdep Pengembangan Agribisnis Hortikultura Kemenko Perekonomian, Dirut PT Paskomnas, Ketua Kadin Komite Hortikultura, BI Jatim, perwakilan Kemendes PDTT, Kemendag, Kementan, Pemda Jatim, Pemda Bali, Bank Indonesia, BUMN, Akademisi, serta perusahaan swasta/asosiasi.

#pangan #pangankuatindonesiaberdaulat #pasar #sphp #panganaman #panganstabil #ketahananpangan #kemandirianpangan #kedaulatanpangan