Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) mendukung segala upaya yang dilakukan baik oleh Pemerintah maupun Pemerintah Daerah untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional yang berkelanjutan, termasuk di wilayah Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Hal ini disampaikan Direktur Distribusi dan Cadangan Pangan NFA Rachmi Widiriani saat menerima audiensi Gubernur Kalimantan Selatan di Jakarta pada Senin (27/11/2023).
"Sejumlah hal perlu disiapkan untuk menjawab berbagai tantangan seperti perubahan iklim, pemetaan potensi pangan, dan pelibatan masyarakat adat. Kami menyambut baik kedatangan Gubernur Provinsi Kalsel yang diwakili Plt. Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan beserta jajaran guna berdiskusi memperkuat ketersediaan dan stabilitas wilayah,’’ tutur Rachmi.
Dalam kesempatan ini Plt. Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Prov. Kalsel Suparmi menyampaikan posisi strategis Provinsi Kalimantan Selatan sebagai penghubung jalur distribusi komoditas pangan serta sebagai pintu utama dan daerah penyangga pangan untuk IKN. Menurutnya dengan adanya dukungan berupa teknologi dan fasilitas ruang penyimpanan dingin (cold storage), potensi Kalimantan Selatan dalam mendukung stabilitas pasokan dan harga pangan di wilayah IKN dapat lebih dioptimalkan.
“Wilayah kami memiliki cadangan pangan seperti telur ayam ras dan daging ayam ras yang dikategorikan surplus, sehingga kami membutuhkan teknologi untuk memperpanjang masa simpan pangan sebagai langkah penguatan ekosistem pangan nasional dari sisi pengelolaan stok untuk menjaga ketersediaan dan pasokan pangan sepanjang musim,’’ ujar Suparmi.
Lebih lanjut Rachmi menegaskan, proses pengajuan usulan sarpras logistik pangan ini harus diikuti dengan keseriusan dan komitmen dari pelaksana sebagaimana arahan Kepala NFA Arief Prasetyo Adi agar alat yang dibangun bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk mendukung ketahanan pangan wilayah.
Adapun selama tahun 2022 - 2023 telah disediakan 30 unit sarpras rantai dingin berupa cold storage, reefer container, air blast freezer, dan heat pump dryer di 12 provinsi wilayah sentra produsen. "Langkah ini merupakan upaya untuk meningkatkan stok dan produksi pangan guna mendorong ketahanan pangan di IKN,’’ pungkas Rachmi.
Turut hadir dalam audiensi tersebut Badan Pusat Statistik (BPS) Kalsel, Dinas Perdagangan, Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Perkebunan dan Peternakan, Biro Perekonomian, Bank Kalsel, Perum Bulog Kanwil Kalsel, dan PT. Bangun Banua Kalimantan Selatan.