Dalam rangka meningkatkan pengetahuan terkait analisis resiko keamanan pangan khusus nya produk rempah, Badan Pangan Nasional/ National Food Agency (NFA) dan Arise+ gelar Pelatihan Penilaian Risiko pada Rantai Nilai Rempah di Jakarta pada tanggal 21-22 November 2023
Direktur Pengawasan Penerapan Standar Keamanan dan Mutu Pangan Sri Nuryanti mengatakan bahwa pelatihan ini akan ditindaklanjuti dengan penyusunan profil risiko pada rantai nilai rempah sebagai dasar dalam menetapkan kebijakan/tindakan terhadap ketidaksesuaian/notifikasi terkait keamanan pangan khususnya rempah sebagai salah satu komoditas ekspor.
Secara khusus, pelatihan membahas pengenalan Penilaian risiko dan manajemen risiko pada studi kasus “Penilaian Risiko dan Pengelolaan Keamanan Pangan”. Selain itu juga terkait dengan persiapan profil risiko untuk bahaya rempah yang dilakukan melalui diskusi kelompok mengenai praktik mengidentifikasi risiko pada komoditas pala, cengkeh, kayu manis, dan lada.
Dari hasil pembahasan dalam pelatihan tersebut diinformasikan mengenai keterkaitan bahaya (hazard) dan risiko (risk). Bahaya dapat ditentukan dengan nilai hasil pengujian suatu komoditas dari laboratorium, sedangkan risiko merupakan peluang-peluang yang dapat memicu timbulnya bahaya kesehatan.
“Pengenalan Analisis Risiko Kemanan Pangan terdiri dari pengkajian risiko yang meliputi identifikasi bahaya, karakterisasi bahaya, pengkajian paparan, dan karakterisasi risik serta manajemen risiko dan komunikasi risiko,” terangnya.
Analisis Risiko Kemanan Pangan perlu dituangkan pada matriks profil risiko yang mempertimbangkan faktor risiko dan manajemen risiko di setiap alur rantai pangan dari hulu ke hilir, ungkapnya.
Pelatihan dilaksanakan secara luring dan daring dan dihadiri oleh perwakilan Instansi Pusat yaitu Badan Pangan Nasional, BPOM, Perkebunan, dan Kemendag, Instansi Ketahanan Pangan Daerah, Pelaku Usaha PT. East Indian Agency, Laboratorium Pengujian yaitu PT. Saraswanti Indo Genetech dan PT. Angler Biochem.