Sebagai upaya menjamin keamanan pangan, khususnya pada cadangan pangan yang memilki umur simpan pendek dan mudah rusak, maka diperlukan pemanfaatan teknologi untuk memperpanjang umur simpan.
Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) melalui Deputi Bidang Penganekaragaman Konsumen dan Keamanan Pangan, Andriko Noto Susanto, melaksanakan Diskusi Pemanfaatan Iradiasi untuk Memperpanjang Umur Simpan Pangan pada Jumat, 4 Agustus 2023 secara hybrid.
Hadir perwakilan dari Deputi Infrastruktur Riset dan Inovasi yakni staf dari Direktorat Pengelolaan Fasilitas Ketenaganukliran, Kepala Organisasi Riset Tenaga Nuklir, Kepala Organisasi Riset Pertanian dan Pangan, perwakilan Kepala Pusat Riset Teknologi Radiasi, perwakilan masing-masing Direktorat lingkup NFA terkait, perwakilan ID FOOD, PT RNI, PT Berdikari, dan Rel Ion.
“Untuk mewujudkan ketahanan pangan yang kuat, perlu cadangan pangan yang kuat. Oleh karena itu, kita coba cari solusi melalui pemanfaatan teknologi untuk memperpanjang umur simpan pangan, salah satunya dengan iradiasi pangan”, jelas Andriko selaku pimpinan rapat tersebut.
Yusra Egayanti, Direktur Perumusan Standar Keamanan dan Mutu Pangan NFA menambahkan bahwa penggunaan iradiasi pangan telah disinggung dalam Peraturan Pemerintah Nomor 86 Tahun 2019 tentang Keamanan Pangan dan PerBPOM 3 Tahun 2018.
"Teknologi iradiasi telah digunakan di lebih dari 55 negara di dunia, dan telah dinyatakan aman sepanjang penggunaannya menerapkan cara-cara yang baik dan dilakukan di fasilitas yang telah memiliki perizinan." Ungkap Yusra.
Hal tersebut didukung oleh Kepala Organisasi Riset Tenaga Nuklir, Rohadi Awaludin, yang mengatakan bahwa fasilitas iradiasi sudah digunakan di banyak negara, baik pada pangan maupun non-pangan.
"Selain iradiasi pangan, beberapa alternatif teknologi untuk memperpanjang umur simpan pangan diantaranya coating dan CAS, sehingga setiap komoditas perlu diidentifikasi antara karakteristik pangan segar dimaksud dengan teknologi yang akan digunakan." Tambah Puji Lestari, selaku Kepala Organisasi Riset Pertanian dan Pangan BRIN.
Rohadi dan Puji juga menyambut secara terbuka dan akan memberikan dukungan penuh bila Badan Pangan Nasional/NFA menggandeng BRIN untuk mewujudkan ketahanan dan keamanan pangan, khususnya melalui teknologi iradiasi.
“Kerjasama antar Kementerian/Lembaga seperti ini penting untuk dilakukan supaya bisa tereksekusi dengan baik, termasuk pelaku usaha juga adalah bagian penting dalam pembangunan ketahanan pangan” ungkap Andriko menutup diskusi pembahasan teknologi iradiasi Pangan.
Sesuai dengan arahan Kepala NFA, urusan Keamanan Pangan adalah urusan semua pihak, kerja nyata dan kolaborasi antar disipliner merupakan budaya kerja NFA untuk terus mengupayakan terwujudnya ketahanan pangan yang kuat. Pangan Kuat, Indonesia Berdaulat.