Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) berkolaborasi dengan Induk Koperasi Wanita Pengusaha Indonesia (INKOWAPI) dan Sahabat Usaha Rakyat (SAHARA) selenggarakan pelatihan dan gerakan konsumsi pangan B2SA (Beragam,Bergizi Seimbang dan Aman) melalui Posko Pangan di Indonesia Timur pada Rabu (29/11/2023) di Aula Rumah Jabatan Wali Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Pada kesempatan tersebut, Direktur Penganeragaman Konsumsi Pangan NFA Rinna Syawal dalam materinya mengungkapkan bahwa sumber pangan lokal di wilayah Indonesia Timur sangatlah berlimpah, tidak hanya sumber karbohidrat, tetapi juga sumber protein hewaninya.
"Beberapa komoditas pangan lokal sumber karbohidrat potensial di Indonesia Timur antara lain sagu, jagung, dan ubi kayu. Selain itu, khusus NTT juga kaya akan sumber protein hewani dengan melimpahnya hasil perikanannya. Daun kelor NTT juga diketahui kelor terbaik di Indonesia yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber vitamin," ungkap Rinna.
Rinna pun menambahkan, bahwa penganekaragaman pangan dengan memanfaatkan potensi pangan lokal perlu untuk terus digencarkan, karena akan memberikan dampak ekonomi dalam menggerakkan dan mendorong pertumbuhan usaha yang dimiliki masyarakat serta memicu perkembangan ekonomi lokal secara keseluruhan. "Semakin gencarnya kegiatan ini bukan tidak mungkin dapat membantu warga lokal untuk meningkatkan perekonomian dan mencapai ketahanan pangan," tambah Rinna.
Dalam Kesempatan yang sama, Pj Wali Kota Kupang Fahrensy P. Funay yang diwakilkan oleh Asisten II Ignasius Lega, mengungkapkan kegiatan ini menjadi salah satu upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang dalam mendukung berbagai pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) termasuk warung komoditi pangan lokal yang ada dan juga dapat membantu Pemkot mengarahkan konsumsi pangan masyarakat menuju potensi lokal.
"Pemkot terus melakukan kolaborasi dengan pelaku usaha dalam mendukung UMKM dan pemilik warung yang menyediakan sumber pangan lokal agar kualitas dan kapasitasnya meningkat dan dalam rangka mengubah perilaku konsumsi masyarakat Kota Kupang yang mengarah ke potensi sumber pangan lokal," ungkap Ignasius.