Dalam rangka penguatan kapasitas aparat dalam analisis Pola Pangan Harapan (PPH), Direktorat Penganekaragaman Konsumsi Pangan NFA menyelenggarakan Bimbingan Teknis Analisis Konsumsi Pangan berbasis PPH wilayah Sumatera I (Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Riau), Kamis (25/05/2023).

Direktur Penganekaragaman Konsumsi Pangan, Rinna Syawal menekankan bahwa pencapaian skor PPH merupakan urusan wajib baik Pemerintah dan Pemerintah Daerah. Sebagaimana amanat UU 23/2014 tentang pembagian urusan pusat dan daerah bahwa provinsi dan kabupaten/kota wajib melakukan analisis konsumsi pangan dan mencapai target konsumsi pangan sesuai indikator target pencapaian skor PPH. 

“Skor PPH harus digunakan sebagai dasar perencanaan pangan wilayah dalam rangka pemenuhan dan penyediaan pangan berbasis kecukupan gizi,” ungkapnya. 

Hal senada disampaikan Pakar Pangan dan Gizi IPB Drajat Martianto, bahwa PPH harus digunakan sebagai basis perencanaan pangan wilayah dengan prinsip bahwa perencanaan pangan berbasis PPH lebih komprehensif dari hilir ke hulu. 

Menurut nya PPH sebagai parameter keragaman konsumsi pangan dan indikator ketahanan pangan wilayah digunakan dalam penentuan program dan kebijakan pangan hulu hilir. 

Dalam kesempatan ini, peserta mendapat materi terkait pengolahan dan analisis data konsumsi pangan dengan narasumber dari BPS dan IPB University. Hadir sebagai narasumber, Bapak Amiek Chamami dan Ir Yayat Heryatno yang memberikan materi tentang data konsumsi pangan hasil Susenas dan teknis penghitungan dan analisis Skor PPH.

#MakanEnakMakanSehatMakanB2SA

#KenyangGakHarusNasi

#IfItNotSafeItIsNotFood

#PanganKuatIndonesiaBerdaulat