Pemerintah daerah diharapkan dapat meningkatkan kualitas data FSVA maupun database rumah tangga rawan pangan agar pemanfaatan FSVA dapat dioptimalkan bagi pembangunan ketahanan pangan di daerah.
Hal tersebut diungkapkan oleh Deputi Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Nyoto Suwignyo saat membuka Koordinasi dan Bimtek Penyusunan FSVA dan Database Rumah Tangga Rentan Rawan Pangan Tahun 2023 di Depok, Jum’at (23/6/2023).
“Pemanfaatan hasil FSVA dan hasil Database rumah tangga rentan rawan pangan akan sangat bermanfaat bagi pembangunan ketahanan pangan, karena akan dapat segera dilakukan intervernsi oleh pemerintah”, ujar Nyoto.
Bimbingan teknis (Bimtek) menghadirkan beberapa narasumber dan instruktur kegiatan dari kementerian/lembaga, universitas, dan akademisi seperti Prof. Achmad Suryana, Direktur SUPD I, Kemendagri, BPS (Direktorat Statistik Kesejahteraan Sosial dan IPB University, dan Badan Pangan Nasional.
Materi yang diberikan bimtek FSVA yaitu konsep FSVA dan urgensi dan pemanfaatannya, metodologi penyusunan FSVA, analisis data dan praktek analisis data, dan Pemetaan dan praktek pemetaan, yang kemudian dilajutkan dengan pelaporan dan penyusunan rekomendasi.
Sedangkan untuk penyusunan database rumah tangga rawan pangan diberikan materi konsepsi dan penjelasan umum kegiatan, metodologi dan instrumen, teknik input data, verifikasi, validasi data dan teknik analisis data.
Peserta bimtek merupakan petugas teknis yang menangani penyusunan FSVA dan database rumah tangga rentan rawan pangan pada 34 provinsi, dengan total peserta sebanyak 79 orang peserta.