Pengembangan Desa B2SA (Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman) merupakan salah satu langkah konkrit yang dilakukan Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) dalam upaya penganekaragaman konsumsi pangan guna mendukung pengentasan stunting secara nasional.
Pada kesempatan kali ini, Badan Pangan Nasional berkolaborasi bersama Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulawesi Selatan dan Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Bantaeng laksanakan kegiatan Pengembangan Desa B2SA melalui sosialisasi dan edukasi serta pemberian makanan menu B2SA kepada penerima manfaat di Desa Lonrong, Kecamatan Eremerasa, Kabupaten Bantaeng, Provinsi Sulawesi Selatan.
Direktur Penganekaragaman Konsumsi Pangan Badan Pangan Nasional, Rinna Syawal, pada setiap kesempatan menyampaikan bahwa peran antara pemerintah pusat dan daerah sangat penting dalam pemenuhan pangan yang beragam dan sesuai dengan kecukupan gizi bagi masyarakat, sehingga menjadi komponen dasar untuk mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas dan terbebas dari stunting.
"Kolaborasi dan sinergitas antara pusat dan daerah sangat penting dalam upaya penanganan stunting melalui kegiatan Pengembangan Rumah Pangan B2SA. Sehingga, agenda penganekaragaman konsumsi pangan melalui Pengembangan Desa B2SA menjadi penting dalam mewujudkan generasi Indonesia yang terbebas dari stunting," tutur Rinna.
Rinna berpesan, dengan adanya program Pengembangan Desa B2SA diharapkan masyarakat diseluruh daerah yang rawan akan stunting dapat menerapkan pola konsumsi pangan yang Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA).
Besar harapan Rinna, melalui kegiatan Pengembangan Desa B2SA ini dapat meningkatkan penganekaragaman konsumsi pangan masyarakat dan menjadi sarana edukasi dan sosialisasi masyarakat untuk mengonsumsi makanan B2SA agar terwujudnya sumber daya manusia yang sehat, aktif, dan produktif.