Sebagai upaya percepatan pengentasan daerah rentan rawan pangan dengan mengkoordinasikan kegiatan lintas sektor, Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) menggunakan metode Small Area Estimation (SAE) dalam pemetaannya.
Direktur Pengendalian Kerawanan Pangan NFA, Rachmad Firdaus ditemui di Sosialisasi Hasil indikator FSVA Provinsi pada 8 September kemarin menjelaskan bahwa SAE merupakan solusi terhadap masalah atas tidak tersedianya data indikator tingkat kecamatan sebagai akibat kecilnya ukuran sampel yang tidak bisa menggambarkan data pengeluaran pangan. Meskipun demikian, ia menegaskan bahwa proses validasi tetap perlu dilakukan.
“SAE merupakan estimasi yang dihitung secara tidak langsung menggunakan model statistik sehingga proses validasi perlu dilakukan oleh Tim FSVA Provinsi. Tentunya validasi data hasil SAE juga akan dilakukan bersama dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait seperti Badan Pusat Statistik (BPS) dan pakar dari Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS) sebagai tim kerja SAE.” sebut Rachmad.
Turut hadiri pada sosialisasi, Direktur Statistik Kesra BPS, pakar dari BPS/STIS, serta 70 peserta dari OPD Pangan Provinsi seluruh Indonesia secara daring.