Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) hadir dalam pertemuan ASEAN Food Reserve Board (AFSRB) ke-44 pada tanggal 5-6 Juni 2024 di Vang Vieng, Laos. Pertemuan ini bertujuan untuk membahas perkembangan situasi ketahanan pangan di negara ASEAN khusus untuk komoditas beras, jagung, kedelai, dan gula, serta isu-isu ketahanan pangan lainnya.
Dalam sambutan pembukaan oleh Direktur Jenderal Departemen Pertanian dikatakan pertemuan AFSRB menjadi forum untuk melihat tantangan dan peluang yang ada di negara-negara anggota ASEAN, khususnya terkait dengan kondisi saat ini yaitu perubahan iklim, meningkatnya biaya input sarana pertanian dan fluktuasi biaya rantai pasok, yang akan mempengaruhi ketahanan pangan wilayah.
Direktur Ketersediaan Pangan NFA Indra Wijayanto sebagai national focal point dari Indonesia hadir menyampaikan laporan kegiatan Keketuaan AFSRB ke-43 tahun 2023-2024 (Report of the 43rd AFSRB Chairman on Activities for 2023-2024) yang diikuti dengan update situasi dan kondisi ketersediaan pangan nasional antara lain surplus beras 9,67 juta ton, jagung 2,85 juta ton, kedelai 0,14 juta ton, dan gula 1,51 juta ton.
Study on LRBFR merupakan tindak lanjut salah satu kesepakatan dokumen ASEAN Leaders’ Declaration on Strengthening Food Security and Nutrition in Response to Crises pada ASEAN Summit tahun 2023 untuk mengeksplore dan mendorong cadangan pangan yang diperuntukkan sebagai emergency preparedness and response (EPR) dalam rangka ketahanan pangan dan gizi dalam merespon krisis di kawasan ASEAN.
Selanjutnya Indonesia dan Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA) akan menyampaikan perkembangan kajian Local Resources-Based Food Reserves (LRBFR) ke SSOM-AMAF di bulan Agustus 2024 dan diharapkan draft pertama laporan hasil kajian sudah ada di akhir bulan November 2024 untuk kemudian untuk dibahas pada Mei 2025.
#SinergitasPangan #DirektoratKetersediaanPanganNFA