Semarang - Pemerintah terus berupaya menjaga keseimbangan harga pangan baik di tingkat produsen, pedagang, dan konsumen. Untuk itu, melalui serangkaian upaya stabilisasi pasokan dan harga pangan, diharapkan dapat membentuk keseimbangan baru yang menghadirkan harga yang wajar di tiga lini tersebut seperti yang diarahkan Presiden Joko Widodo.
Deputi Kerawanan Pangan dan Gizi Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Nyoto Suwignyo mengatakan, perumusan regulasi harga acuan penjualan dan pembelian untuk beberapa komoditas pangan strategis merupakan bagian dari upaya menjaga keseimbangan tersebut. Hal itu disampaikannya saat mendampingi Komisi IV DPR RI dalam kunjungan kerja di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (18/07/2023).
"Kenaikan harga acuan beberapa komoditas pangan memang kita rumuskan dengan masukan dari berbagai stakeholder, mengingat kenaikan biaya distribusi, pupuk, pakan, dan lain-lainnya yang memengaruhi struktur biaya pokok produksi saat ini." ujarnya. Dinamika harga komoditas pangan yang saat ini diakuinya membentuk struktur harga yang memberikan keseimbangan baru di tiga lini tersebut.
Selaras dengan semangat pemerintah dalam upaya stabilisasi pasokan dan harga pangan, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Anggia Ermarini dalam kunjungan tersebut meminta pemerintah agar harga pangan tidak memberatkan konsumen atau masyarakat namun pada saat yang sama tidak merugikan produsen dan pedagang.
Ia menilai bahwa harga beberapa komoditas pangan pokok strategis seperti daging ayam masih cukup tinggi dan perlu penyesuaian. Anggia menyebut harga ini cukup memberatkan pedagang maupun pembeli. Dalam waktu dekat, pihaknya akan berdiskusi dengan pemerintah untuk menekan harga. "Kita akan bicarakan bersama pemerintah agar harga turun tapi tidak terlalu banyak. Nanti kalau turun banyak khawatirnya peternak rugi," ucapnya.
Dari hasil pemantauan di pasar Pasar Karang Ayu, Semarang, kondisi stok pangan tersedia dalam jumlah yang cukup dan aman. Akan tetapi harganya masih bervariasi. Beberapa komoditas pangan masih berada di atas harga acuan seperti daging ayam mencapai 40 ribu rupiah per kg, telur ayam mencapai 32 ribu rupiah per kg, namun ada juga yang sesuai HAP seperti daging sapi di kisaran 140 ribu rupiah per kg.
Adapun berdasarkan Panel Harga Pangan NFA, dalam sepekan terakhir, harga pangan nasional juga relatif bervariasi. Rata-rata nasional untuk bawang merah Rp. 34.760 per kg, turun 1,31%, demikian juga dengan cabai merah keriting Rp. 38800 per kg turun 1,12%, dan cabai rawit merah Rp. 37.470 per kg turun 0,43%. Sementara rata-rata harga daging sapi murni Rp.134.750 per kg naik 0,16%, dan telur ayam ras Rp.30.807 per kg naik 0,32%.
Kepala NFA Arief Prasetyo Adi secara terpisah mengatakan kondisi saat ini keseimbangan harga akan terbentuk dan pada saat yang sama pemerintah terus melakukan upaya stabilisasi pangan. Selain penguatan regulasi harga, intervensi pangan melalui Gerakan Pangan Murah (GPM) juga menjadi langkah strategis yang ditempuh dengan bersinergi dengan pemerintah daerah, BUMN pangan, BUMD pangan, asosiasi, dan pelaku usaha pangan.
"Seperti yang kita mulai pada hari ini (18/07/2023) hingga dua pekan ke depan kita gencarkan GPM untuk daging ayam di lebih dari 1.900 titik di wilayah Jabodetabek untuk menahan lonjakan harga ayam dan juga mengendalikan inflasi. Melalui Rakornas pengendalian inflasi pangan yang secara rutin digelar Kementerian Dalam Negeri, kita akan terus memantau kondisi pangan nasional dan daerah dan memastikan bahwa ketahanan pangan kita tetap terjaga secara baik." ujar Arief.
——————————
*Siaran Pers*
*Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA)*
155/R-NFA/VII/2023
18 Juli 2023
Informasi lebih lanjut dapat menghubungi:
komunikasi@badanpangan.go.id
Telp : 087783220455
