Ketahanan pangan merupakan salah satu pilar penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Karena itu, investasi di sektor pangan menjadi elemen penting dan strategis apalagi saat ini pemerintah menempatkan pangan sebagai salah satu fokus pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.
"Pangan menyangkut hajat hidup dan kebutuhan mendasar bagi setiap orang. Aktifitas di sektor pangan berkontribusi penting dalam pertumbuhan ekonomi, investasi di sektor pangan tidak hanya meningkatkan produktivitas pertanian, tetapi juga memperkuat rantai pasok, menciptakan lapangan kerja, dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif," ujar Direktur Kewaspadaan Pangan Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Nita Yulianis dalam sesi diskusi panel Mandiri Investment Forum (MIF) 2025, Selasa (11/2/2025) di Jakarta.
Dalam kesempatan tersebut, Nita yang hadir mewakili Kepala NFA Arief Prasetyo Adi juga menguraikan beberapa langkah strategis yang dilakukan NFA, yang mencakup aspek ketersediaan dan stabilitas pangan, kerawanan pangan, serta penganekaragaman konsumsi dan keamanan pangan, antara lain dengan memperkuat cadangan pangan pemerintah, memperkuat logistik dan infrastruktur rantai dingin pangan, menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan melalui Gerakan Pangan Murah dan Fasilitasi Distribusi Pangan untuk menjaga distribusi pangan yang merata dan terjangkau ke seluruh daerah.
Mendorong perubahan pola konsumsi pangan yang lebih beragam, bergizi seimbang dan aman (B2SA) serta mengurangi tingkat pemborosan pangan juga menjadi konsen NFA. Selain itu, juga dilakukan penguatan regulasi dan pengawasan keamanan pangan segar di seluruh daerah.
Oleh karena itu, Nita menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah dan seluruh unsur terkait yang mencakup sinergi pentahelix dalam membangun ekosistem pangan yang tangguh.
"Sebagai salah satu lembaga pemerintah di bidang pangan, NFA juga terus membangun kerja sama dan kemitraan dengan seluruh stakeholder dalam kerangka membangun ketahanan pangan yang lebih kuat dengan berbasis pada kemandirian pangan, termasuk mendorong keterlibatan dan kontribusi dari sektor swasta dalam menopang ketahanan pangan," kata Nita.
Senada dengan Nita, Director Agriculture Food Nature and Rural Development Asian Development Bank (ADB) Jiangfeng Zhang mengungkapkan besarnya peluang investasi di Indonesia. Untuk itu ADB senantiasa bekerjasama dengan pemerintah Indonesia di berbagai sektor, termasuk pangan. "Peningkatan produksi juga berarti stabilitas pasokan dan harga yang menguntungkan. Hal ini akan lebih baik jika ditopang sistem logistik dan distribusi yang memadai." ujarnya.
Adapun MIF merupakan forum strategis yang menghadirkan para pembuat kebijakan, pakar, pelaku usaha dan industri. Dengan mengusung tema “Nourishing Future Growth”, MIF 2025 berfokus pada pembahasan terkait isu global dan domestik, serta strategi dan kebijakan dalam mengantisipasi berbagai risiko ketidakpastian geopolitik dan perlambatan ekonomi global.
