Deputi Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan NFA, Andriko Noto Susanto, didampingi oleh Direktur Penganekaragaman Konsumsi Pangan NFA, Rinna Syawal, melakukan kunjungannya ke Desa B2SA dalam rangka melakukan Peninjauan Rumah Pangan B2SA di Desa Panasen, Kecamatan Kakas Barat, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara pada Selasa (12/9/23).
Di rumah pangan B2SA hadir 50 orang yang terdiri dari ibu hamil, ibu menyusui, anak stunting, anak gizi buruk dan anak gizi kurang. Kegiatan ini dipastikan akan berlanjut dengan menggunakan dana desa, karena dipandang sangat efektif dalam menyosialisasikan pola konsumsi pangan yang Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA).
Andriko mengatakan bahwa kualitas konsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang, dan aman dapat terwujud apabila pemenuhan kebutuhan gizi seimbang yang didukung oleh pengetahuan, pemahaman dan kesadaran masyarakat.
"Mudah-mudahan Rumah Pangan B2SA ini bisa kita sinergikan dengan baik di lapangan, harapannya anak-anak kita yang beresiko stunting dan ibu-ibu hamil yang kekurangan energi kronis itu dapat kita selesaikan dengan baik." ujar Andriko.
Hal ini juga diungkapkan oleh Direktur Penganekaragaman Konsumsi Pangan, Rinna Syawal. "Edukasi kepada masyarakat melalui pengembangan Rumah Pangan B2SA ini adalah komitmen NFA dalam mengaplikasikan konsumsi pangan dengan gizi seimbang yang tentunya kita harapkan dapat mengatasi stunting, gizi buruk untuk mewujudkan generasi yang sehat, aktif dan produktif."
Pemerintah daerah dan masyarakat sangat mengapresiasi dengan adanya Rumah Pangan B2SA di daerah mereka. Karena kegiatan ini berguna untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai makanan yang beragam, bergizi seimbang, dan aman dalam rangka penanganan stunting.
Sejalan dengan arahan Kepala NFA, Arief Prasetyo Adi, upaya mengubah pola konsumsi pangan yang lebih beragam serta membudayakan pola konsumsi pangan B2SA dengan memberikan edukasi sejak dini sangat tepat dilakukan dengan menggandeng kader PKK yang tentu nya memiliki peran yang sangat penting dalam keluarga. Ia berharap melalui intervensi pangan B2SA ini dapat memperbaiki kualitas konsumsi pangan masyarakat dan menurunkan angka stunting.
