Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) terus mendorong upaya pengendalian kerawanan pangan dengan membangun kolaborasi bersama stakeholder pangan. Salah satunya dengan mengoptimalkan peran dan fungsi pemerintah daerah dalam pengelolaan bantuan pangan.
Deputi Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi NFA Nyoto Suwignyo mengutarakan pemerintah daerah memiliki peran strategis dalam upaya bersama mengendalikan kerawanan pangan dengan memberikan bantuan pangan intervensi pengendalian kerawanan pangan dalam rangka mengurangi beban pengeluaran pangan masyarakat. Nyoto katakan itu saat menyaksikan langsung penyaluran bantuan pangan di Bengkulu pada Rabu (25/10/2023).
“Disini merupakan salah satu dari penerima bantuan untuk kegiatan intervensi pengendalian kerawanan pangan yang terdiri dari beberapa kelompok masyarakat yang membutuhkan. Penerima bantuan ini datanya berdasarkan data P3KE yang bersumber dari Kemenko PMK yang sekaligus mendukung percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem. Sebelum dilakukan penyaluran bantuan, data tersebut terlebih dahulu dilakukan verifikasi dan validasi oleh pemerintah daerah setempat sehingga diperoleh data yang tepat sasaran” ujar Nyoto.
Bantuan pangan pada kegiatan intervensi pengendalian kerawanan pangan yang diberikan berupa kornet sapi, sarden ikan, garam beriodium, minyak goreng, bihun jagung, dan kacang hijau. “Bantuan pangan ini merupakan piloting di 8 Provinsi dan 22 Kabupaten/Kota. Provinsi Bengkulu merupakan salah satu provinsi yang menjadi piloting intervensi pengendalian kerawanan pangan pada tahun 2023 pada 2 lokasi yaitu Kota Bengkulu dan Kab. Bengkulu Utara dengan total target Kepala Keluarga (KK) sebanyak 8.458 KK. Kami harapkan pemerintah daerah untuk dapat mengawal dan melaksanakan program ini secara optimal dan memastikan sesuai dengan target sasaran kegiatan,” ungkap Nyoto
Program ini merupakan pengejawantahan dari arahan Kepala NFA Arief Prasetyo Adi yang meminta adanya kewaspadaan terhadap kemungkinan terjadinya kerawanan pangan dan krisis pangan. Terlebih Indonesia juga dihadapkan pada isu perubahan iklim seperti El Nino yang beberapa daerah telah menghadapi kekeringan yang berdampak pada penurunan produksi dan akses pangan masyarakat.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Bengkulu, Sisardi mengharapkan ke depannya kegiatan serupa dapat terus dilakukan dengan lokus yang lebih banyak, sehingga seluruh masyarakat yang membutuhkan bisa mendapatkan bantuan pangan. “Kita ketahui masyarakat sangat membutuhkan bantuan pangan. Apalagi ditambah dampak El Nino yang terjadi saat ini,” harapnya.