Sebagai tindaklanjut Perbadan 19 Tahun 2023 tentang Kesiapsiagaan Krisis Pangan, Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) melakukan piloting kajian kesiapsiagaan krisis pangan di Kabupaten Sragen (12-13/10).
Rachmad Firdaus selaku Direktur Pengendalian Kerawanan Pangan NFA menyampaikan dipilihnya Kabupaten Sragen menjadi salah satu lokasi kajian adalah dengan pertimbangan bahwa kabupaten tersebut merupakan sentra produksi beras di Provinsi Jawa Tengah sekaligus daerah terdampak El Nino berdasarkan prediksi BMKG pada tahun 2023.
“Dari data BPBD Kabupaten Sragen, terdapat 38 desa di 8 kecamatan yang terdampak kekeringan di kabupaten Sragen. Lebih tepatnya ada 11.438 Kepala Keluarga atau 42.177 jiwa yang terdampak.” ungkap Rachmad.
Berangkat dari data tersebut, Rachmad menyatakan NFA telah melakukan sejumlah intervensi bantuan, diantaranya kerjasama dengan beberapa OPD seperti BNPB, PMI, PDAM, CSR dalam menyediakan bantuan air bersih untuk konsumsi masyarakat sekitar sesuai dengan kebutuhannya, pendistribusian bantuan beras dari CPP kepada 822 KPM, serta pemanfaatan dana desa untuk pengadaan bibit pohon alpukat dan pembuatan jalan usaha tani.
“Selanjutnya akan kami bahas alternatif kebijakan di daerah lokasi kajian bersama tim lintas sektor untuk menyempurnakan matriks lembar kerja berdasarkan hasil temuan lapangan. Hal ini dilakukan sesuai arahan Kepala NFA, Bapak Arief Prasetyo Adi agar melakukan identifikasi dan konsolidasi untuk mengetahui kondisi wilayah dalam rangka penyiapan aksi kesiapsiagaan krisis pangan di daerah yang lebih matang serta tepat dan akurat.” pungkas Rachmad.
Pertemuan juga dihadiri oleh Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kabupaten Sragen, Bappeda, BPS, BPBD, Dinas Sosial, serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sragen.