Pengendalian kerawanan pangan saat ini menjadi agenda penting pemerintah, terutama menghadapi berbagai tantangan ketahanan pangan yang semakin kompleks, dan untuk mengantisipasi kondisi tersebut diperlukan pengambilan kebijakan yang tepat.
Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Pengendalian Kerawanan Pangan Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) sRachmad Firdaus saat membuka kegiatan Peluncuran dan Sosialisasi Aplikasi Pengendalian Kerawanan Pangan di Jakarta, Senin (16/10/2023).
“Kedua aplikasi yang di inisiasi oleh NFA tersebut yaitu DeRawan dan Temali Pangan merupakan hal yang sangat mendesak, serta merupakan prototype aplikasi terkini dalam pengendalian kerawanan pangan”, jelas Rachmad.
DeRawan merupakan aplikasi berbasis android digunakan untuk melakukan penyusunan dan analisis database rumah tangga rentan rawan pangan sedangkan Temali Pangan merupakan aplikasi kendali kerawanan pangan untuk membantu sistem pengambilan keputusan.
“Derawan digunakan oleh enumerator dalam melakukan input data, sedangkan Temali Pangan diinput oleh pengguna di pusat untuk memprediksi perubahan IKP suatu daerah menggunakan beberapa indikator penentu” ungkap Rachmad lebih lanjut
Sementara itu pada kesempatan tersebut Direktur Statisik Kesejahteraan Rakyat Badan Pusat Statistik (BPS) Ahmad Avenzora memberikan beberapa masukan terkait kedua aplikasi tersbut, yaitu perlu mmeperhatikan validasi untuk sistem aplikasi DeRawan perlu diperhatikan sistem validasi
Ketersediaan jaringan internet dilapangan juga harus diperhatikan karena tidak semua lokasi memiliki jaringan untuk melakukan pengiriman data” ujar Ahmad Avenzora.
Hadir pada kesempatan tersebut perwakilan dari Kementerian Pertanian, Winny Dian Wibawa, Widyaiswara Utama Kementterian Pertanian; perwakilan dari dinas yang menangani urusan pangan dari Jawa Barat, Banten, Kab. Bekasi dan Kota Depok.