Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) selenggarakan Forum Group Discussion (FGD) mengenai Rancangan Perbadan tentang Tata Cara Penyusunan Prognosa Neraca Pangan sebagai acuan bagi Pemerintah dan Pemerintah Daerah. 

Prognosa Neraca Pangan menyajikan informasi perkiraan ketersediaan, kebutuhan, dan surplus/defisit komoditas pangan pada suatu wilayah dalam kurun waktu tertentu. "Hasil penyusunan prognosa dipergunakan sebagai dasar perencanaan dan penyusunan kebijakan stabilisasi pasokan dan harga pangan," ujar Direktur Ketersediaan Pangan NFA Budi Waryanto saat membuka FGD di Kota Bekasi pada Kamis (27/07/2023).

RPerbadan tentang Penyusunan Prognosa Neraca Pangan akan menjadi pedoman dalam perhitungan dan analisis ketersediaan, kebutuhan dan ekspor-impor pangan. Melalui penyusunan neraca pangan, NFA dapat menyampaikan bagaimana kebutuhan komoditi pangan di tahun mendatang. 

Bagi daerah (provinsi dan kabupaten/kota), neraca pangan ini dapat digunakan untuk melihat inflasi, surplus, dan defisit komoditas suatu daerah sehingga dapat menentukan kebijakan apakah distribusi antar daerah diperlukan atau tidak. Hasil dari penyusunan neraca pangan ini dapat digunakan untuk memetakan penyebaran komoditas di Indonesia dan dijadikan bahan informasi untuk pengentasan rawan pangan suatu daerah. 

Dilakukannya pembahasan dalam RPerbadan kali ini merupakan hal yang penting untuk dilakukan sesuai arahan Kepala NFA Arief Prasetyo Adi dengan tujuan untuk mengetahui kondisi ketersediaan pangan yang dapat digunakan dalam penentuan kebijakan perencanaan cadangan pangan dan pemenuhan kebutuhan pangan nasional.

Hadir pada kesempatan ini Plh Direktur Perancangan Peraturan Perundangan-Undangan Kementerian Hukum dan HAM, Direktur Distribusi dan Cadangan Pangan NFA, Kepala Biro Organisasi Sumber Daya dan Hukum NFA, serta Ketua Pokja Harmonisasi Peraturan Badan/Lembaga 14, Kementerian Hukum dan HAM dan kementerian/lembaga terkait lainnya.