Dalam gelaran 4th International Conference on Tropical Agrifood, Feed, & Fuel (ICTAFF 2024) yang bertemakan "Reshaping The Future of Food Security in IKN Nusantara through Advanced and Sustainable Agriculture", Badan Pangan Nasional/ National Food Agency (NFA) turut berpartisipasi menyampaikan keynote speech dalam konferensi yang dilaksanakan secara hybrid di Samarinda, Rabu (9/10/2024).
Dalam kesempatan ini, Sekretaris Utama NFA Sarwo Edhy yang mewakili Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) hadir secara daring memaparkan kebijakan ketahanan pangan dan tata kelola pangan yang bertujuan memantau situasi ketahanan pangan dan gizi dengan menggunakan indikator Food Security and Vulnerability Atlas (FSVA), serta untuk memantau situasi konsumsi pangan menggunakan Pola Pangan Harapan (PPH), di mana dapat terlihat apakah konsep gizi seimbang masyarakat sudah terpenuhi.
Adapun kebijakan pangan yang dipaparkan oleh Sarwo, diantaranya pengelolaan CPP; pengelolaan SPHP; memperkuat sistem logistik pangan; pengentasan daerah rawan pangan; pengembangan penganekaragaman pangan dan potensi pangan lokal; dan mengawasi dan menjamin kualitas keamanan pangan.
Menurut Sarwo, sistem pertanian juga ada kaitan erat dengan masalah pangan yang berdampak pada ketahanan pangan dan gizi. “Sangatlah penting untuk mempercepat transformasi menuju sistem pertanian-pangan yang lebih tangguh, inklusif, dan berkelanjutan dengan dukungan kuat dari kepemimpinan, inovasi, keuangan yang memadai, dan adaptasi terhadap sumber daya lokal,” ungkapnya.
Hal ini menurutnya dapat dilakukan melalui pertanian yang maju dan berkelanjutan. Pertanian berkelanjutan mempromosikan praktik-praktik yang ramah lingkungan, layak secara ekonomi, dan adil secara sosial.
“Untuk memperkuat pelaksanaan kegiatan tersebut, kami bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan Pentahelix (Akademisi, Bisnis, Komunitas, Pemerintah termasuk lintas Kementerian, pemerintah provinsi, serta pemerintah kabupaten/kota, serta media,” ucap Sarwo.
Turut hadir dalam kesempatan yang sama Direktur Pengendalian Kerawanan Pangan NFA, Sri Nuryanti yang mengajak Forum Komunikasi Perguruan Tinggi Pertanian Indonesia (FKPTPI) beserta jajaran dan peserta didik untuk berpartisipasi secara aktif dalam pembangunan ketahanan pangan.
“Kami mengharapkan sumbangan pemikiran dalam hal regulasi ketahanan pangan untuk mendukung program dan kegiatan peningkatan kapasitas dan kapabilitas SDM, penguatan dan implementasi teknologi pangan yang inovatif, serta terjun langsung melaksanakan komunikasi, informasi dan edukasi untuk memberdayakan masyarakat rentan rawan pangan melalui KKN Tematik, Pengabdian Masyarakat oleh para Tenaga Pendidik, Merdeka Belajar Kampus Merdeka Tematik, dan Sarjana Membangun Desa yang lokasinya ditetapkan berdasarkan Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan Kabupaten/Kota,” tambahnya.
Acara tersebut dihadiri oleh Sekda Provinsi Kaltim; Direktur Pengendalian Kerawanan Pangan NFA; Kepala Dinas Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Kaltim; Koordinator Pemantauan, Evaluasi; dan Pelaporan Biro Perencanaan Kementan, jajaran Universitas Mulawarman dan anggota Forum Komunikasi Perguruan Tinggi Pertanian Indonesia (FKPTPI).