Menyikapi perkembangan inflasi dan tren harga pangan bulan Agustus 2023, Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) mengambil sejumlah langkah dan upaya untuk memastikan 1,5 juta ton Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang telah secured di Perum Bulog jumlahnya cukup untuk memenuhi kebutuhan penyaluran beras SPHP dan bantuan pangan, termasuk carry over 1,2 juta ton ke tahun 2024.
Lebih lanjut memonitor perkembangan harga dan Nilai Tukar Petani Pangan (NTPP), Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan NFA I Gusti Ketut Astawa dalam Rakor Pengendalian Inflasi Kemendagri (04/09/2023) mengatakan, posisi petani saat ini sangat kuat karena harga Gabah Kering Panen (GKP) telah meningkat mencapai Rp 6.000/kg berada di atas HPP GKP Rp 5.000/kg. Untuk itu pemerintah perlu melakukan intervensi agar terjadi keseimbangan profit di setiap lini pelaku usaha perberasan, hingga di tingkat masyarakat.
"Di satu sisi memang petani kita boleh dikatakan sangat kuat sekarang, dan di sisi hilirnya kita harus jaga stabilitas harganya. Itu yang pemerintah lakukan sebagaimana diinstruksikan Kepala NFA Bapak Arief Prasetyo Adi, untuk menstabilkan harga beras di tingkat konsumen," ujarnya.
Untuk itu langkah-langkah yang telah dan akan terus dilaksanakan NFA antara lain memastikan CBP di Perum Bulog sanggup untuk memenuhi kebutuhan penyaluran beras SPHP dan bantuan pangan beras serta carry over 1,2 juta ton ke tahun 2024 mengingat pada bulan September komoditas beras akan mengalami defisit -0,09 dan Oktober -0,27 juta ton. NFA juga terus mendorong Gerakan Pangan Murah (GPM) di seluruh Pemda dengan memanfaatkan dana Dekonsentrasi yang disalurkan dari NFA guna mengendalikan gejolak harga pangan di wilayah masing-masing.
Terakhir, sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo, akan dilakukan percepatan penyaluran bantuan pangan beras dari yang sedianya direncanakan mulai Oktober, dimajukan menjadi September 2023. "Semoga sinergi dan kolaborasi bersama antara pemerintah dan Pemerintah Daerah dapat berjalan cepat dan kuat dalam mengendalikan harga khususnya beras," tutup Ketut.
