BADAN PANGAN NASIONAL
NFA Perkuat Gerakan Selamatkan Pangan untuk Pencegahan Food Waste

Ketahanan pangan dan gizi selalu menjadi isu strategis nasional, karena pemenuhan pangan merupakan hak setiap warga negara yang harus dijamin kuantitas dan kualitasnya, aman dan bergizi untuk mewujudkan sumber daya manusia yang sehat, cerdas, aktif, dan produktif. 


Sesuai amanat Peraturan Presiden Nomor 66 Tahun 2021, Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) bekerja keras bersama berbagai pihak untuk memperkuat ekosistem pangan dari hulu hingga hilir. Kolaborasi merupakan salah satu kunci utama, karena menyelesaikan masalah pangan dan gizi memerlukan komitmen seluruh elemen masyarakat. 


Gerakan Selamatkan Pangan (GSP) dalam mendukung pencegahan pangan berlebih berpotensi food waste yang telah diinisiasi NFA sejak tahun 2022 terus digencarkan dengan melibatkan seluruh mitra pentahelix yaitu akademisi, bisnis, masyarakat, pemerintah, dan media massa. 


“Kami menyadari bahwa penyelesaian masalah pangan berlebih berpotensi food waste tidak dapat diselesaikan oleh NFA saja. Kami terus  berkolaborasi dan bersinergi dengan kementerian/lembaga terkait, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lintas sektor di 38 provinsi dan 514 kabupaten/kota, serta melibatkan BUMN dan BUMD pangan, Satgas Pangan, swasta, asosiasi, civitas akademika, dan para ahli untuk mengatasi masalah ini. Sebagaimana pada momentum International Day of Awareness of Food Loss and Waste (IDAFLW) pada bulan September 2023 lalu, Bapak Kepala Badan Pangan Nasional bersama unsur legislatif, para menteri, kepala lembaga, dan asosiasi, mitra swasta, dan bank pangan, serta akademisi telah menyuarakan pentingnya upaya untuk menekan FLW melalui Gerakan Selamatkan Pangan,” ujar Deputi Kerawanan Pangan dan Gizi NFA Nyoto Suwignyo saat membuka Bimtek Gerakan Selamatkan Pangan di Atria Hotel Tangerang, Banten (2/11/2023). 


Secara global, food loss and waste yang merupakan salah satu tantangan terbesar dalam sistem pangan saat ini juga menjadi perhatian khusus Presiden Joko Widodo. Berdasarkan Food Waste Index Repor UNEP 2021, sekitar 13% dari total produksi pangan global mengalami penyusutan (food loss) dan 17% pangan terbuang percuma karena perilaku boros pangan (food waste). Hal ini menjadi perhatian serius Indonesia dan negara-negara di dunia sebagaimana dinyatakan Kepala NFA Arief Prasetyo Adi pada Leadership Dialog dalam forum United Nations Food System Summit (UNFSS)_2 Stocktaking Movement di Roma, Italia.


“Dengan estimasi kerugian yang ditimbulkan dari adanya sampah pangan tersebut, tentunya harus kita cegah dengan memanfaatkan pangan yang berpotensi terbuang melalui gerakan stop boros pangan. Gerakan ini harus menjadi gerakan kita bersama dari seluruh lapisan masyarakat," beber Arief (26/7/2023). 


Di tingkat ASEAN, isu FLW juga tertuang dalam Leaders Declaration KTT ASEAN 2023 yang merupakan komitmen para pimpinan negara ASEAN dalam menjaga ketahanan pangan di kawasan ASEAN untuk pencegahan food loss and waste yang dilakukan melalui upaya kolaborasi dalam penyelamatan pangan. 


Sesuai kajian Bappenas tentang Sistem Pangan Berkelanjutan Indonesia (SPBI), dirumuskan bahwa penyelamatan pangan dan pengurangan food waste merupakan dua poin penting dari 9 Rekomendasi Pangan Berkelanjutan Indonesia. 


Sebagai wujud komitmen dan kehadiran pemerintah dalam upaya pencegahan food waste, pada tahun 2022 NFA telah menginisiasi langkah nyata GSP dalam upaya pencegahan dan pengurangan pangan berlebih berpotensi food waste. Piloting di Jabodetabek, fasilitasi aksi penyelamatan pangan telah dilakukan melalui penyediaan mobil logistik dan food truck serta upaya kolaboratif dengan para donatur pangan beserta penggiat GSP sehingga saat ini telah berhasil menyelamatkan lebih dari 52,1 ton pangan berlebih. 


Upaya Gerakan Selamatkan Pangan juga telah digerakkan di 38 provinsi dan 514 kabupaten/kota secara intensif. Pada tahun 2023, NFA menderaskan pelaksanaan kegiatan Gerakan Selamatkan Pangan melalui alokasi dana dekonsentrasi di 12 (dua belas) provinsi yang berbasis perkotaan dan telah memiliki penggiat bank pangan. 


"Kami mengapresiasi 12 provinsi pelaksaan dana dekonsentrasi Gerakan Selamatkan Pangan yang telah memanfaatkan alokasi tersebut dalam memetakan para pihak yang terlibat dan terus mempromosikan GSP sesuai dengan karateristik wilayahnya masing-masing. Untuk itu, melalui bimbingan teknis ini, kami harap seluruh pihak yang terlibat dapat saling bersinergi secara optimal dan memiliki acuan atau referensi pelaksanaan GSP. Hal ini karena pangan berlebih dari para donatur pangan wajib dikelola secara baik dan disalurkan kepada penerima manfaat yang berhak dengan kualitas yang baik, terjaga keamanan dan mutu pangannya sehingga cita-cita kita bersama untuk mengentaskan rentan rawan pangan dapat terwujud," ujar Direktur Kewaspadaan Pangan dan Gizi NFA Nita Yulianis. 


Dalam Bimtek tersebut, turut dibagikan modul yang berisi 6 tematik kegiatan Gerakan Selamatkan Pangan yakni peran NFA dalam GSP, peran penggiat pangan dalam GSP, penerapan dan pengawasan aspek keamanan pangan untuk keperluan donasi pangan, membangun kolaborasi sektor swasta dalam upaya pencegahan FLW, pengelolaan kegiatan GSP, implementasi upaya penyelamatan pangan untuk pencegahan food waste di sektor ritel, dan upaya selamatkan pangan bagi bisnis Horeka melalukan pendekatan teknologi. 


Bimtek dihadiri perwakilan 12 provinsi pelaksana Gerakan Selamatkan Pangan Tahun 2023 yakni Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Selatan.


Turut hadir sebagai narasumber Ketua Dewan Pembina Foodbank of Indonesia (FOI) M. Hendro Utomo, Prodi Pendidikan Tata Boga FPTK UPI  Dr. Cica Yulia, Direktur Eksekutif Indonesia Business Council for Sustainable Development (IBCSD) Indah Budiani, GM Corporate Affairs and Sustainability PT Lion Super Indo D. Yuvlinda Susanta, dan Chief Marketing Officer Surplus Indonesia Alya Fatina Diandari.


.

——————————

Siaran Pers

Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA)

249/R-NFA/XI/2023


3 November 2023

Informasi lebih lanjut dapat menghubungi:

komunikasi@badanpangan.go.id


Telp : 087783220455

BADAN PANGAN NASIONAL  
Sejak 25/01/2023
Kantor
Jalan Harsono RM No.3, Ragunan, Ps. Minggu, Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12550
(021) 7807377
nfa_official@badanpangan.go.id
Media Sosial
Tautan Terkait
Kementerian Pertanian
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Kementerian Kesehatan
Kementerian Perdagangan
Kementerian Komunikasi dan Informatika
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika
Badan Pusat Statistik
Badan Informasi Geospasial
Perum BULOG
ID FOOD
Copyright © 2024 Badan Pangan Nasional. All Rights Reserved.