Dalam rangka penguatan ketersediaan dan stabilisasi pangan wilayah, Badan Pangan Nasional pada tahun 2022 telah menempatkan 19 unit sarana dan prasarana (sarpras) rantai dingin (cold chain) berupa cold storage, reefer container, air blast freezer, dan heat pump dryer di 8 provinsi wilayah sentra produsen. Pada tahun 2023 sarpras akan ditempatkan juga pada wilayah-wilayah konsumen untuk menjadi Hub Distribution sekaligus menjaga ketersediaan dan stabilisasi pangan di wilayah tersebut.
Guna mendukung kegiatan tersebut, NFA terus berkoordinasi bersama kementerian/lembaga terkait serta pelaku usaha yang bergerak langsung di bidangnya. Koordinasi dan diskusi di kantor NFA pada Kamis (2/11/2023) menampung segala masukan terkait dengan pengembangan pengelolaan sarpras rantai dingin agar lebih termanfaat secara optimal.
Direktur Distribusi dan Cadangan Pangan NFA Rachmi Wdiriani menyampaikan, masukan dari pegiat rantai dingin sangat dibutuhkan untuk terus mengembangan pemanfaatan sarpras terutama bagi para pengelola sarpras. "Hari ini kami berdiskusi bersama Perkumpulan Pelaku Logistik Indonesia (PPLI) dan banyak masukan dari pegiat rantai dingin. Nantinya, Bapanas akan mengundang para pengelola sarpras 2023 untuk berdiskusi langsung dengan PPLI," ujar Rachmi.
Penguatan sarpras rantai dingin ini sejalan dengan arahan Kepala NFA Arif Prasetio Adi yang mengatakan NFA akan berusaha menjaga ketersediaan dan stabilisasi pangan, serta menjaga inflasi melalui penguatan sarana prasarana rantai dingin. "Karena ini salah satu cara bagaimana kita menyiapkan stok pangan baik di sentra produksi maupun di daerah konsumsi. Sehingga bisa kita simpan pada saat panen raya atau panen bersama."
Selanjutnya NFA akan terus meningkatkan kerja sama dan koordinasi bersama PPLI dan para pelaku usaha rantai dingin lainnya guna mengoptimalkan pemanfaatan sarpras semaksimal mungkin agar ketersediaan dan stabilisasi pangan dapat terjaga.