Menjamin keamanan pangan segar merupakan salah satu bentuk perwujudan yang tertuang dalam UU No. 18 Tahun 2012, khususnya komoditas strategis seperti cabai dan bawang yang memiliki umur simpan pendek dan mudah rusak. Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) berkomitmen untuk terus menggali inovasi teknologi yang berkaitan dengan perpanjangan umur simpan (shelf life) pangan segar untuk dapat memperkuat cadangan pangan pemerintah dan menjaga stabilitas harga pangan di masyarakat. Salah satu teknologi pengolahan pangan yang mampu menjamin keamanan pangan adalah Iradiasi Pangan.
Direktur Perumusan Standar Keamanan dan Mutu Pangan Badan Pangan Nasional Yusra Egayanti bersama jajaran fungsionalnya mengunjungi Fasilitas Iradiator di Rel – Ion pada Rabu, (02/11/2023) di Bekasi untuk mengobservasi langsung lokasi, sistematisasi, dan prosedural iradiasi pangan. Selain dengan fasilitas iradiasi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Badan Pangan Nasional juga akan menggandeng PT. Rel-Ion Sterilization Services dalam uji coba iradiasi komoditas cabai dan bawang dalam rangka kajian umur simpan cadangan pangan pemerintah.
“Badan Pangan Nasional sudah menindaklanjuti dan menyusun panduan, mohon bantuan juga untuk finalisasi panduannya dan mudah-mudahan kalau memungkinkan nanti di awal Desember kita rencananya uji coba” ungkap Yusra.
Pada kesempatan tersebut Yusra mengungkapkan bahwa Food loss saat ini menjadi problematika serius yang mendapat perhatian serius pula dari Presiden Joko Widodo dan negara-negara di dunia. Food loss pasca panen diperparah dengan penanganan pasca panen dan distribusi yang buruk. Oleh karena itu, diperlukan kolaborasi antara standar penanganan dan teknologi pasca panen untuk dapat memperpanjang masa simpan cabai dan bawang.
“Badan pangan mempunyai tugas untuk menugaskan BUMN Pangan mengelola cadangan pangan pemerintah yang salah satu permasalahannya ketika panen raya terjadi food loss, karena umur simpan pendek” jelas Yusra.
Perwakilan management PT. Rel – Ion Sterilization Services Syahrul Nurtama menyambut hangat rombongan Badan Pangan Nasional. Syahrul mengungkapkan bahwa kegiatan kunjungan ini memberikan banyak manfaat, salah satunya untuk menyampaikan teknologi iradiasi terhadap kebutuhan untuk mendukung cadangan pangan pemerintah, khususnya komoditi cabai dan bawang.
Sesuai arahan Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi bahwa kolaborasi dan sinergi tidak hanya dilakukan sesama pemerintah tetapi juga dengan swasta. Diharapkan melalui kerjasama dengan berbagai pihak, Badan Pangan Nasional bersama dengan Kementerian/Lembaga lainnya dapat mewujudkan Pangan Kuat, Indonesia Berdaulat.
