Badan Pangan Nasional/ National Food Agency (NFA) terus mengupayakan peningkatan kualitas konsumsi masyarakat melalui pemenuhan pangan beragam dan bergizi seimbang. Salah satunya melalui pengayaan nutrisi (fortifikasi) pada pangan yang dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan zat gizi mikro pada beras sebagai makanan pokok lebih dari 90% penduduk Indonesia.
Dalam rangka mendapatkan informasi dari negara yang telah melaksanakan program fortifikasi beras dalam mengatasi masalah defisiensi zat gizi mikro, Direktur Penganekaragaman Konsumsi Pangan NFA Rinna Syawal sebagai Ketua Delegasi Indonesia (Head of Indonesian Delegation) melakukan kunjungan ke Bangladesh pada tanggal 14 - 17 Mei 2023.
Kunjungan ini dalam kerangka kerjasama Selatan-Selatan (South-South Cooperation and Triangular/KSST) antara pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Bangladesh yang juga diikuti oleh beberapa kementerian/lembaga, BUMN, Swasta dan perguruan tinggi sebagai delegasi Indonesia.
Ia mengungkapkan salah satu pembelajaran yang diperoleh dari Bangladesh adalah adanya komitmen pemerintahnya untuk mendukung pelaksanaan program fortifikasi beras melalui penyediaan dana yang cukup serta koordinasi yang baik antara kementerian terkait, dukungan terhadap pelaku usaha (produsen kernel dan blending unit) dan mitra pembangunan (WFP).
Menurutnya ada 2 kementerian di Bangladesh yang melaksanakan program fortifikasi beras yakni Ministry of Food melalui DG of Food dan Ministry of Woman and Children Affairs (MoWCA) dengan memberikan bantuan kepada penerima manfaat yang berbeda.
“Kita dapat berperan dalam menginisiasi program fortifikasi beras dalam program bantuan pangan serta edukasi kepada masyarakat untuk memahami manfaat dari mengonsumsi beras fortifikasi." katanya.
Direktur Perumusan Standar Keamanan dan Mutu Pangan NFA Yusra Egayanti yang juga sebagai Delri mengatakan, "Mengawal rencana pemerintah yang dikoordinasikan Bappenas dalam program beras fortifikasi, NFA akan menyiapkan perangkat standar beras fortifikasi, rice fortificant kernel, termasuk antisipasi pengawasan penerapan standarnya" ujarnya.
