Sesuai amanah Undang Undang Pangan Nomor 18/2012 tentang Pangan, upaya pemenuhan ketahanan pangan mencakup hulu sampai hilir yaitu ketersediaan, keterjangkauan, dan pemanfaatan pangan. Seluruhnya harus terpenuhi untuk mewujudkan generasi bebas stunting menuju Indonesia Emas 2045.
Hal ini disampaikan Deputi Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Andriko Noto Susanto dalam Webinar Pangan dan Kesehatan dengan tema “Kedaulatan Pangan dan Gizi Guna Mewujudkan Generasi Penerus Bebas Stunting Menuju Indonesia Emas 2045” di Jakarta (23/9/2023).
“Badan Pangan Nasional sesuai dengan Perpres 66/2021 melaksanakan fungsi yang terkait ketersediaan pangan, stabilisasi pasokan dan harga pangan, kerawanan pangan dan gizi, penganekaragaman konsumsi pangan, dan keamanan pangan,” lanjutnya.
Namun demikian, menurutnya Badan Pangan Nasional tidak dapat sendiri dalam menyelesaikan urusan pangan, karena itu sinergi dan kolaborasi menjadi kunci dalam meningkatkan ketahanan pangan secara berkelanjutan.
Sementara itu, Ketua Komisi IV DPR RI Sudin yang hadir sebagai keynote speaker pada Webinar ini menegaskan jika pengambilan kebijakan terkait urusan pangan harus didasari oleh data yang valid.
Salah satu yang dititikberatkan dalam sambutannya adalah validitas data sebagai dasar pengambilan kebijakan. Selain itu Beliau juga menyampaikan setiap anak bangsa mempunyai kontribusi terhadap pembangunan pangan.
Webinar yang digelar dalam rangka persiapan Rapat Kerja Nasional LDII Tahun 2023, Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPP LDII) ini dihadiri oleh sekitar 10.000 peserta melalui 304 studio DPW LDII Provinsi dan DPD LDII Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia.
Narasumber lainnya pada sesi ini adalah Dr. Drs. Agung Eru Wibowo, MSi., Apt. IPU (Kepala Pusat Riset Bahan Baku Obat dan Obat Tradisional, Organisasi Riset Kesehatan, Badan Riset dan Inovasi Nasional - BRIN), dr. Martin Ayuningtys, SpGK (Universitas Indonesia), Dr. Dewi Ilma Antawati, SPi., MSi (Anggota PPKK DPP LDII Psikolog), dengan moderator adalah Prof. Dr. Ir. Rubiyo, MSi. (Peneliti Utama BRIN, Ketua LDII).
