Dalam rangka penyaluran bantuan pangan, Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) laksanakan sinkronisasi penyaluran Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) bersama Perum Bulog dan ID Food.
Direktur Distribusi dan Cadangan Pangan NFA Rachmi Widiriani dalam Rakor Kegiatan Penugasan Penyaluran CPP di hotel Aston Simatupang, Jumat (7/3/2024) mendorong Perum Bulog dan ID Food untuk mempercepat kegiatan penyaluran bantuan pangan tahun 2024. Hal ini sesuai arahan Kepala NFA Arief Prasetyo Adi untuk menyinkronkan anggaran, riviu, serta digitalisasi dokumen dan evidence penyaluran bantuan pangan. "Penyaluran CPP untuk bantuan pangan tahun 2024 harus sesuai jadwal dan dokumen/evidence penyaluran bantuan pangan tahap dua tahun 2023 harus dilengkapi dengan proses riviu oleh BPKP," tegas Rachmi.
Di kesempatan yang sama Kepala Biro Perencanaan Kerjasama dan Humas NFA Budi Waryanto mengatakan upaya ini dilakukan untuk mewujudkan sistem administrasi pemerintahan yang baik atau good governance. "Sinkronisasi dan percepatan penyaluran sangat penting untuk kelancaran pembayaran sekaligus mendukung kinerja serapan anggaran, karena saat ini anggaran penyaluran CPP untuk bantuan pangan ada di Badan Pangan Nasional."
Diketahui target penyaluran bantuan pangan Presiden Joko Widodo tahun 2024 yaitu beras kepada 22 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) sesuai data Kemenko PMK, serta daging ayam ras dan telur ayam ras kepada 1,4 juta Keluarga Beresiko Stunting (KRS) sesuai data BKKBN yang akan disalurkan dua tahap, yakni tahap I bulan Januari - Maret 2024 dan tahap II bulan April - Juni 2024.
Selanjutnya untuk memastikan kegiatan berlangsung dengan baik akan disusun Perbadan terkait tata cara pembayaran CPP dan lampiran cost structure serta Penetapan Harga Pembelian Beras, Jagung, Daging Ayam, dan Telur Ayam.