Memaksimalkan penggunaan data dan informasi pangan untuk kesejahteraan dan ketahanan pangan di Indonesia, Badan Pangan Nasional melalui Pusat Data dan Informasi Pangan melaksanakan kegiatan sosialisasi Peraturan Badan nomor 3/2023 tentang Satu Data Pangan dan Peraturan Badan nomor 21/2023 tentang Sistem Informasi Pangan dan Gizi pada Kamis (21/12/2023).

Selain digunakan untuk menyosialisasikan tata kelola Satu Data Pangan dan Sistem Informasi Pangan dan Gizi (SIPG) di Badan Pangan Nasional, kegiatan ini juga digunakan untuk menyosialisasikan pembangunan Sistem Informasi Pangan melalui mekanisme pembangunan Big Data Pangan di Badan Pangan Nasional. 

SIPG merupakan kegiatan Pusdatin Pangan dan akan disinergikan dengan Layanan Big Data Nasional Kemenkominfo. “Penting bagi Badan Pangan Nasional untuk membangun Big Data Pangan sebab sektor pangan merupakan salah satu dari 5 sektor yang menjadi prioritas AI dan Big Data Nasional”, ungkap Evan F Nathanael Bangun Mulia, perwakilan dari Kemenkominfo dalam paparannya. 

Oleh karena itu, pihaknya mendorong Pusdatin Pangan Badan Pangan Nasional untuk segera mengagendakan pertemuan koordinasi pembahasan sinergitas pembangunan Big Data Pangan. 

Selain itu, pertemuan ini juga dimanfaatkan untuk menampilkan prototipe Big Data SIPG yang saat ini dapat menganalisis anomali dan stabilitas harga pangan. Menurut Kepala Pusat Data dan Informasi Pangan, Kelik Budiana, SIPG merupakan sebuah sistem yang besar yang nantinya akan menjadi acuan pengambilan kebijakan terkait pangan. 

Pembangunan aplikasi ini melibatkan banyak proses yang kompleks, oleh karenanya aplikasi ini memang merupakan proyek jangka panjang dari Pusdatin Pangan. Diharapkan nantinya SIPG menjadi salah satu kontribusi besar Pusdatin Pangan dalam mempertahankan ketahanan pangan Indonesia.

Turut hadir pada kegiatan ini yaitu Kementerian Komunikasi dan Informasi Nasional (Kemenkominfo) dan Badan Pusat Statistik (BPS).